MDMC Lembaga Bencana Muhammadiyah untuk Seluruh Umat
KEDU – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) harus memberikan pertolongan kepada korban bencana tanpa melihat ras, suku, dan agama. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Din Syamsuddin, MA, seusai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MDMC di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Rakernas Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah tersebut diikuti 200 peserta, di antaranya, para pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) bidang penanggulangan bencana se-Indonesia, pengurus lembaga penanggulangan bencana PWM se-Indonesia, majelis PP Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), pusat studi bencana perguruan tinggi Muhammadiyah, RSU PKU se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kepala SD-SMA Muhammadiyah se-Kabupaten/Kota Magelang, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Din mengatakan, perbedaan keyakinan tak harus menimbulkan permusuhan dan menolak memberi pertolongan. Muhammadiyah, kata dia, menyakini ajaran Islam yang Rahmatan lil alamin.
Ia juga mengatakan, Muhammadiyah akan terus meningkatkan sarana dan prasarana untuk memberikan pertolongan korban bencana. “Kalau dibandingkan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki pemerintah, masih jauh. Tetapi, MDMC telah memiliki peralatan yang sering digunakan dalam berbagai kondisi bencana, seperti perahu karet, rompi, tenda, dan bisa digunakan untuk evakuasi korban banjir,” papar Din.
Din sangat mengapresiasi Rakernas Lembaga Penanggulangan Bencana ini dan mengharapkan kemampuan aktivis lembaga ini terus ditingkatkan sehingga ketika terjadi bencana korps MDMC dapat tiba di TKP bencana dengan cepat. “Kalau bisa, anggota MDMC lebih tangguh dari pada BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” tegas Din.
Masuki Semua Lini Korban Bencana Tanah Longsor Banjarnegara
MDMC hadir pada bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara lalu. Ratusan relawan yang terdiri dari SAR, Medis, relawan posko, dan psikososial telah masuk dan bekerja di area bencana tanah langsor di Banjarnegara.
Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah, Arif Nurkholis, pada saat kejadian bencana di Banjarnegara, MDMC Jawa Tengah langsung melakukan koordinasi dengan Tim SAR Muhammadiyah dan Rumah Sakit Muhammadiyah untuk memberikan respon cepat dalam kepentingan evakuasi korban dan juga pengaturan arus pengungsi. “Hari Jum’at malam itu, sudah bergerak sejumlah 70 relawan Tim SAR dan juga relawan Medis dengan bantuan dari RS PKU Muhammadiyah Gombong, Temanggung, dan Merden Banjarnegara,” jelasnya.
Dengan posko Induk MDMC yang terletak di MTS Muhammadiyah Karangkobar, saat itu MDMC telah menyalurkan bantuan beberapa alat sekolah dan hygiene Kit bagi keluarga yang berada di pengungsian. Kebutuhan tersebut dirasa mendesak karena hampir semua bantuan yang datang di lokasi hanya terarah pada konsumsi para pengungsi.
Arif menambahkan, untuk bantuan Medis, Muhammadiyah juga telah memberikan pelayanan berobat gratis bagi pengungsi, dan pelayanan rumah sakit keliling Muhammadiyah di sana hingga penanganan fraktur ringan, sedangkan untuk hal yang berat langsung dirujuk ke rumah sakit besar terdekat dengan bantuan mobil ambulance. “Relawan psikososial kita bekerja keras untuk menghibur pengungsi terutama anak-anak agar tetap memiliki semangat untuk beraktivitas,” paparnya. Untuk membantu bantu para pengungsi longsor Banjarnegara, MDMC memberi paket donasi FamilyKit dan SchoolKit.
(heri purwata/ed: wachidah handasah/republika.co.id/mac/muhammadiyah.or.id/editor: Fakhrudin)