Luar Biasa! Pemuda Lintas Iman dan PKK Joyotakan Sulap Minyak Jelantah Jadi Produk Ekonomi Sirkuler
PWMJATENG.COM, Surakarta – Eco Bhinneka Nasyiatul Aisyiyah Surakarta menggelar pelatihan pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, agar dapat dimanfaatkan menjadi produk sabun dan lilin aroma terapi. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Kelurahan Joyotakan, Surakarta, Jawa Tengah, pada Ahad, (26/5). Pelatihan ini dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari pemuda lintas iman anggota komunitas Sederek Eco Bhinneka, ibu-ibu penggerak PKK, dan pemuda Karang Taruna Joyotakan.
Lurah Joyotakan, Sandi Mulyanto, hadir dan meresmikan kegiatan tersebut. “Saya sangat mengapresiasi Eco Bhinneka Nasyiatul Aisyiyah Surakarta atas inisiatif kegiatan ini yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang agama serta mengajak masyarakat untuk mencintai dan peduli terhadap lingkungan,” ujarnya. “Eco Bhinneka bisa menjadi penggerak perubahan dalam isu lingkungan karena kegiatan semacam ini masih jarang dilakukan dan dapat menjadi teladan bagi masyarakat,” lanjutnya.
Yayu Fatmah, penggerak dan pemilik Bank Sampah Joyotakan, menjadi trainer dalam pelatihan pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi produk ekonomi sirkuler seperti sabun dan lilin aroma terapi. “Apa pun yang ada di rumah bisa kita kembangkan dan kita olah kembali agar tidak berakhir hanya menjadi sampah, asal tahu cara mengolahnya,” kata Yayu, yang juga aktif di Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Serengan, Surakarta.
Baca juga, Hadir di Sruweng, Ketua PWM Jateng Jelaskan Perbedaan Mendasar Muhammadiyah dengan Salafi
Dilansir dari Low Carbon Development Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas, ekonomi sirkular adalah model yang berupaya memperpanjang siklus hidup suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat digunakan selama mungkin. Prinsip ekonomi sirkular mencakup pengurangan limbah dan polusi, menjaga produk dan material tetap terpakai selama mungkin, dan meregenerasi sistem alam.
Ekonomi sirkular di Indonesia termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di bawah Agenda Prioritas Nasional 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan, dan Agenda Prioritas Nasional 6: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim.
“Kegiatan ini penting karena dapat menjadi media untuk mewujudkan kerukunan antarumat beragama melalui pendekatan lingkungan, serta memperkenalkan kepada masyarakat Surakarta bahwa pengelolaan sampah dapat dimanfaatkan sebagai produk berkelanjutan,” ungkap Uswatun Hasanah, staf regional Eco Bhinneka Muhammadiyah-Nasyiatul Aisyiyah Surakarta. Selain itu, Uswatun menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam menghasilkan produk ekonomi sirkular untuk keberlangsungan komunitas Sederek Eco Bhinneka Surakarta di masa mendatang.
Setelah pelatihan ini, produk sabun dan lilin yang dihasilkan akan dipasarkan pada event kampanye di kawasan Car Free Day Slamet Riyadi dan di Festival Eco Bhinneka yang rencananya akan digelar pada bulan Agustus 2024 mendatang.
Editor : M Taufiq Ulinuha