LPB Kendal Gandeng BPBD Jateng Gelar Workshop Mitigasi Bencana
PWMJATENG.COM, KENDAL – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal melalui Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Provinsi Jateng menggelar workshop mitigasi bencana Ahad (4/11) di Muhammadiyah Dakwah Centre (MDC) Weleri. Acara tersebut dibuka langsung oleh wakil ketua PDM Kendal, Moh. Zabidi. Di hadapan 45 peserta utusan dari PCM se Kab. Kendal beliau mengatakan, persyarikatan telah memiliki panduan tentang fiqih bencana untuk dijadikan acuan dalam pengelolaan kebencanaan “ Muhammadiyah telah memiliki pedoman perihal fiqih bencana hasil Munas Majelis Tarjih ke – 29 tahun 2015 “ kata Zabidi. Menurutnya, Muhammadiyah memahami bahwa Indonesia berada dalam posisi geografis yang diapit oleh dua samodera besar, Pasifik dan Hindia. “ Indonesia juga berada dalam posisi geologi pada pertemuan tiga lempeng dunia, yaitu Indo – Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kondisi permukaan wilayah Indonesia relief yang sangat beragam “ jelas Zabidi yang juga koordinator LPB PDM Kendal. Disebutkan olehnya bahwa bencana itu karena fasis, kekuasaan Allah, ujian, dan sunatullah. Bencana terjadi sejak nabi Adam sampai sekarang, “ Di zaman Nabi Nuh bencana banjir, musibah sosial di era Nabi Luth dengan penyimpangan seksual disebabkan karena menolak perintah Allah melalui Nabinya “
Ketua panitia, Abdul Malik mengatakan, menghadapi bencana mestinya tidak dalam kondisi panik, perlu ada pemahaman yang benar ketika musibah yang terduga itu datang dengan tiba – tiba. Malik berharap kegiatan ini mampu memberikan pemahaman kepada seluruh peserta. “ Dengan workshop mampu memberikan peningkatan pengetahuan dalam menghadapi serta mengurangi dampak bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman. “ katanya. Materi pelatihan menurut Malik lebih fokus pada pengolahan data, peta dan survey lapangan.
Ketua LPB PDM Kendal, Moh. Hafidz menilai kegiatan kerja sama dengan BPBD diranah nyata ketika terjadi bencana, khususnya di daerah Kendal bukan hal yang baru. “ Secara kelembagaan kami dengan BPBD bukan sekali dua kali dalam mengelola kebencanaan.Kami bukan sekedar dari anggota BPBD, tetapi sudah menjadi bagian dari BPBD Kab. Kendal, sehingga ketika terjadi bencana di Kendal MDMC selalu berkejaran lebih awal di lokasi bencana dengan PMI “. Hafidz mengklaim, di BPBD Kab. Kendal relawan Muhammadiyah dalam mengelola bencana paling aktif jika dibandingkan dengan lembaga lain. “ MDMC yang paling aktif dan eksis dalam berkomunikasi dan koordinasi dengan BPBD ketika terjadi bencana “ ungkapnya. Hafidz berharap kepada seluruh relawan Muhammadiyah harus tanggap terhadap bencana. “ Jangan sampai lahan bencana menjadi wisata dengan melakukan selfie, datang dengan bendera seolah mereka yang peduli bencana “ ujarnya. Terkait dengan mitigasi bencana Hafidz menilai bahwa Indonesia itu super market bencana. “ Indonesia secara makro sebagai super market bencana, bencana apa saja ada dan sekarang sudah muncul ahli – ahli geologi yang mengetahui titik – titik potensi bencana, tetapi belum tahu kapan bencana itu akan terjadi “ katanya.
Workshop menghadirkan anggota BPBD Jateng, Kholid Zakaria. Dalam paparannya beliau mengungkapkan, berdasarkan para ahli geologi telah melakukan pemetakkan terhadap titik – titik potensi bencana. Beliau meminta kepada masyarakat terkait dengan hasil mitigasi mengakibatkan keserahan, ingin menghindar dari bencana. ( A.Ghofur/MPI Kendal )