PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Tim Pengabdian Masyarakat (PDM) menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat Desa Kaligentong, Boyolali. Program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) yang dilaksanakan sejak Juni hingga Desember 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai pelatihan dan pendampingan yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM).
Muhtadi, Ketua Pelaksana Program PDB UMS, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat setempat, termasuk Kelompok Tani Marsudi Margo Mulyo, Kebun Bibit Desa (KBD) Suharno, dan ibu-ibu PKK. “Kami melakukan serangkaian kegiatan, dari sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan langsung kepada masyarakat,” ujar Muhtadi saat ditemui di lokasi, Senin (30/12).
Salah satu fokus utama program ini adalah pemberdayaan ekonomi dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti singkong Kingkong. Kelompok Tani Marsudi Margo Mulyo telah mendapat pelatihan mengenai pengolahan singkong menjadi produk bernilai tinggi, seperti kripik singkong, singkong presto, dan gethuk singkong. Selain itu, masyarakat juga diberikan alat produksi seperti mesin perajang singkong, mesin penggiling gethuk, dan panci presto untuk memudahkan proses produksi.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Triyanto, Ketua Kelompok Tani Marsudi Margo Mulyo, mengungkapkan bahwa program ini memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. “Pelatihan ini sangat membantu kami memahami cara meningkatkan nilai jual singkong Kingkong. Alat-alat yang diberikan juga sangat bermanfaat,” ujarnya.
Tak hanya di sektor pertanian, program ini juga mengatasi masalah krusial lainnya, seperti kekeringan pada musim kemarau. Tim PDB UMS membantu mitra KBD Suharno dalam pengeboran sumur dalam untuk memastikan pasokan air bagi budidaya singkong dan kebutuhan air bersih masyarakat setempat. “Sumur dalam ini sangat membantu kami, terutama untuk mengatasi kekeringan yang sering terjadi,” kata perwakilan KBD Suharno. “Tahun lalu, kami mengalami kerugian besar karena kekurangan air yang menyebabkan bibit singkong dan tanaman lainnya mati.”
Dengan adanya sumur dalam ini, KBD Suharno berharap dapat mempertahankan produktivitas pertanian meskipun menghadapi musim kemarau, serta mendistribusikan sisa air kepada warga sekitar.
Program PDB ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Desa Kaligentong. Masyarakat berharap, dengan adanya fasilitas dan pendampingan ini, potensi lokal, terutama singkong Kingkong, dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan desa. “Kami sangat berterima kasih kepada DRTPM dan UMS atas dukungan yang diberikan untuk program ini,” tutup Muhtadi.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha