BeritaKhazanah IslamKhutbah

Khutbah Jumat: Empat Golongan Penerima Rapor Keburukan

Khutbah Jumat: Empat Golongan Penerima Rapor Keburukan

Oleh : Najmuddin Saifullah, S.Pd., M.H.*

الحَمْدُلِلَّهِ الكَرِيْم الرَّحْمٰنُ .عَلَّمَ الْقُرْاٰنَ . خَلَقَ الْاِنْسَانَ .عَلَّمَهُ الْبَيَانَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ. قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلَاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kita sudah tidak asing dengan istilah rapor. Rapor merupakan laporan capaian yang diterima peserta didik atas hasil belajarnya dalam kurun waktu tertentu. Hasil yang diterima adalah gambaran dari proses pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik tersebut. Apabila ia rajin belajar dan mengerjakan tugas, maka rapornya akan bernilai bagus. Sebaliknya, jika tidak sungguh-sungguh maka nilai pada rapornya akan buruk. Kehidupan dunia adalah sebuah tempat ditulisnya seluruh amal perbuatan manusia. Catatan amalan itu nanti akan ditampilkan ketika sudah di akhirat. Ada yang menerima rapor keburukan dengan tangan kiri, ada pula yang menerima rapor kebaikan dengan tangan kanan. Hal ini dijelaskan dalam surat al-Muddatsir ayat 38-47, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ

Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan,

Jama’ah Jumat Rahimakumullah

Ayat tersebut ditujukan kepada orang yang mendapatkan rapor keburukan. Setiap diri bertanggungjawab atas perbuatan buruk yang telah dilakukan ketika di dunia. Semua keburukan itu akan dibalas dengan dihukum dengan adil ketika di akhirat. Sebaliknya, orang yang mendapat rapor kebaikan disebut sebagai golongan kanan:

اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِ

Kecuali golongan kanan,

Mereka adalah orang muslim yang ikhlas yang menyibukkan diri dengan ketaatan kepada Allah semasa di dunia. Kelak tempat mereka adalah surga yang dilimpahi dengan kebahagiaan. Ketika berada di surga, golongan kanan ini saling bertanya tentang keadaan orang yang menerima rapor keburukan (golongan kiri). Mereka pun bertanya:

مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”

Neraka saqar adalah tempat bagi golongan kiri yang menerima rapor keburukan. Dijelaskan dalam ayat sebelumnya bahwa neraka saqar adalah neraka yang menghanguskan dan membakar habis kulit serta tulang manusia. Penjaga neraka tersebut ada sembilan belas malaikat zabaniyah yang keras. Kemudian mereka pun menjawab kenapa mereka bisa menjadi golongan kiri:

قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ

Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat

Pertama, golongan ini adalah orang yang tidak melaksanakan salat ketika di dunia. Salat merupakan tiang agama dan menjadi amal pertama yang akan dihisab. Tanpa tiang, maka agama akan runtuh. Sehingga setiap muslim diwajibkan untuk melaksanakannya sampa ia meninggal. Salat juga merupakan perintah yang diberikan dengan cara spesial. Nabi SAW dijemput langsung melalui peristiwa istra’ dan mi’raj untuk menerima perintah ini.

Jama’ah jumat yang berbahagia

Kedua, adalah golongan yang tidak mau memberi makan orang miskin. Dalam ayat 44 disebutkan:

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ

Dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin.

Bahkan dalam surat al-Ma’un orang yang enggan memberi makan fakir miskin disebut dengan pendusta agama. Hal ini menjadi perhatian bagi kita bahwa kepedulian sosial sangat ditekankan dalam Islam. Islam adalah agama kasih sayang yang menjunjung tinggi nilai kepedulian. Apabila ada seorang muslim yang mengabaikan lingkungan sekitarnya, maka ia belum sempurna dalam beragama.

Kemudian yang ketiga adalah golongan yang berbincang dengan tujuan batil:

وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ

Bahkan, kami selalu berbincang (untuk tujuan yang batil) bersama para pembincang,

Di sini, penting juga bagi kita menjaga lisan kita. Sesuatu yang keluar dari lisan bisa bisa saja melukai perasaan orang lain. Apalagi perkataan yang bertujuan batil seperti gibah, fitnah, adu domba, dan lain sebagainya. Jangan sampai karena tidak bisa menjaga lisan, kita menerima raport keburukan dan menjadi golongan kiri. Na’uzubillah

Jam’ah jumat yang berhagaia rahimakumullah

Golongan keempat yang menjadi penerima rapor keburukan adalah orang yang mendustakan adanya hari pembalasan:

وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙ

Dan kami selalu mendustakan hari Pembalasan,

Hari akhir merupakan salah satu dari rukun iman yang harus dipercaya. Apabila mendustakannya, maka iman pun runtuh dan menjadi golongan penerima rapor keburukan. Orang susah percaya dengan akhirat karena akhirat adalah hal gaib yang belum dirasakannya.  Namun kedustaan terhadap hari akhir ini akan terjawab dengan datangnya kematian kepadanya,

حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗ

Hingga datang kepada kami kematian.

Barulah ketika kematian sudah datang, orang yang mendustakan akhirat akan menyesal. Sehingga jangan sampai kita menjadi orang yang menyesal karena tidak mau mengimani salah satu rukun iman.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.

 أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Maasyiral muslimin rahimakumullah

Pada khutbah kedua ini, marilah kita berdoa kepada Allah Swt., agar kita senantiasa diberikan hidayah dan kekuatan untuk senantiasa berbuat baik dan istiqamah dalam menjalankan syariat Allah.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

 اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

 رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

*Anggota MTT PWM DIY & Tabligh PCM Pakem

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE