Khazanah Islam

Keutamaan Bulan Sya’ban

Oleh : Agus Alwi Masyhuri (Manajer Fundraising Lazismu Jateng)

Rasulullah Shallallähu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aisyah R.Anha,”Puasa (sunah) yang paling aku sukai adalah puasa di bulan sya ban. Wahai Aisyah, Sya’ban adalah sebuah bulan yang di dalamnya nama-nama orang yang akan meninggal pada tahun itu diberikan kepada malaikat maut. Aku pun menginginkan agar namaku ditulis dan diserahkan kepadanya dalam keadaan berpuasa

Ummu Salamah R.Anha berkata,'”Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa di luar puasa Ramadhan sebanyak puasa di bulan Sya’ban.!” Rasulullah SAW bersabda, “Rajab adalah bulan Allah SWT, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. Sya’ban adalah bulan yang menjadi kafarat (sebab diampuninya) segala dosa, sedangkan Ramadan adalah bulan yang membersihkan segala dosa.”

Sya’ban adalah bulan dibukakannya pintu-pintu kebaikan, diturunkannya keberkahan, dihapuskannya kesalahan-kesalahan, dan diampuninya dosa-dosa. Pada bulan in dianjurkan memperbanyak membaca shalawat kepada Rasulullah Shallallähu “‘alaihi wa sallam.

Pada bulan ini, orang-orang mukmin hendaknya bangkit dari kelalaian dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut bulan Ramadan dengan bertaubat dan menyucikan diri dari segala dosa yang pernah dilakukannya di masa lalu, Setiap orang mukmin hendaknya memohon ampun kepada Allah SWT dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada rahmat-Nya di bulan ini.

Janganlah kita menunda-nunda semua ini dengan berkata, “Aku akan melakukannya nanti.” Sesungguhnya (kehidupan) dunia hanyalah tiga hari.

Hari pertama adalah kemarin, hari yang telah terlewati, yaitu hari yang harus dijadikan pelajaran. Hari kedua adalah hari ini, hari untuk melakukanamal saleh, hari yang harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Hari ketiga adalah hari esok, hari yang menjadi sebuah harapan. Kita tidak akan pernah tahu apakah kita mash hidup atau tidak pada hari esok.

Demikianlah bulan-bulan yang kita jalani. Bulan Rajab telah berlalu dan tidak bisa kembali lagi. Bulan Ramadhan adalah bulan yang akan datang, tetapi kita tidak tahu apakah kita akan sampai kepadanya atautidak. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita menganggap bulan Sya’ban in sebagai peluang emas untuk meningkatkan amal ibadah kita

Muhammad Taufiq Ulinuha

Pemimpin Redaksi PWMJateng.com, Redaktur Rahma.ID.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE