Ketika Maklumat Sudah Disampaikan: Menjaga Kebersihan sebagai Manifestasi Iman

Ketika Maklumat Sudah Disampaikan: Menjaga Kebersihan sebagai Manifestasi Iman
Oleh: Rumini Zulfikar (Gus Zul) (Penasehat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI & HAM PCM Pedan)
PWMJATENG.COM – Agama Islam merupakan manifestasi dari sifat-sifat Allah SWT, yang menuntun umat-Nya untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Salah satu wujud dari ajaran ini adalah menjaga kebersihan lingkungan, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Suatu hari, dalam pertemuan komunitas kecil bernama “PUNAKAWAN” di lingkungan Rukun Tetangga (RT) tempat saya tinggal, kami membahas berbagai isu sosial. Salah satu topik utama adalah masalah tempat kosong yang rencananya akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH), tetapi justru sering dijadikan tempat pembuangan sampah liar.
Saya mengusulkan agar dibuat larangan resmi yang dituangkan dalam bentuk surat dari pengurus RT dan diketahui oleh kepala desa. Usulan ini disambut baik oleh Ketua RT dan Sekretaris RT yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. Tindak lanjutnya adalah menyusun maklumat yang berisi larangan membuang sampah di area calon RTH.
Beberapa hari kemudian, saya berdiskusi langsung dengan kepala desa. Alhamdulillah, beliau memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. Tanpa menunggu lama, kegiatan pembersihan lokasi pun dilakukan, disertai pemasangan rambu-rambu larangan membuang sampah.
Namun, pada kenyataannya, masih ada warga yang membuang sampah di lokasi tersebut. Ketika ditegur, mereka berkilah tidak bisa membaca atau mengaku tidak tahu.
Sampah, baik padat, cair, maupun berbentuk lainnya, jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan persoalan serius, mulai dari gangguan kesehatan hingga merusak keindahan lingkungan. Masalah sampah kini menjadi isu krusial, bahkan di daerah seperti Yogyakarta terjadi darurat sampah yang sangat memprihatinkan. Kondisi serupa juga terjadi di berbagai kota besar lainnya di Indonesia.
Baca juga, Paripurna! PWM Jateng Tutup Serangkaian Ibadah Ramadan dan Syawal dengan Halalbihalal bersama MLO, PDM-PDA, dan AUM
Islam, sebagaimana agama-agama lainnya, mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan. Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
“Kesucian adalah separuh dari iman.”
Maka, dalam menyikapi persoalan sampah, kita perlu membangun kesadaran secara berjenjang:
- Kesadaran Pribadi
Kesadaran akan pentingnya kebersihan harus tumbuh dari dalam diri sendiri. Kebersihan bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga mencerminkan kualitas iman dan tanggung jawab sebagai individu. - Kesadaran Keluarga
Lingkungan terkecil ini menjadi fondasi. Ketika keluarga sudah terbiasa hidup bersih, maka kebiasaan tersebut akan menyebar ke lingkungan sekitar. - Kesadaran Kolektif
Kesadaran harus dibangun secara berjemaah. Semua komponen masyarakat, mulai dari pemangku kebijakan hingga warga, perlu terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. - Pendekatan Sosial dan Hukum
Selain pendekatan edukatif, perlu juga pendekatan sosial dan hukum yang tegas. Regulasi tentang kebersihan lingkungan harus disiapkan dan ditegakkan demi menciptakan kesadaran bersama.
Melalui langkah-langkah tersebut, kita dapat membangun lingkungan yang bersih dan sehat. Ini bukan hanya tugas pemerintah atau tokoh masyarakat, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Jangan sampai masalah sampah menjadi warisan beban bagi anak cucu kita di masa depan.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha