BeritaKhazanah Islam

Keteladanan dan Kepemimpinan Menurut Ahmad Dahlan Rais: Menuju Umat Islam yang Berkualitas

PWMJATENG.COM – Pada sebuah pengajian bertajuk “Sikap dan Langkah Umat Islam di Tahun Politik,” Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Drs. H. Ahmad Dahlan Rais, M.Hum., memberikan tausiyah yang penuh hikmah di Balai Muhammadiyah Solo. Dalam kesempatan tersebut, beliau menggambarkan pentingnya keteladanan dan kualitas kepemimpinan, menjadikan setiap umat Islam sebagai agen perubahan yang positif dalam dinamika politik.

Pentingnya keteladanan sebagai seorang pemimpin menjadi fokus utama dalam tausiyah tersebut. Drs. H. Ahmad Dahlan Rais mengacu pada ajaran Ki Hajar Dewantoro, seorang pendiri Muhammadiyah, bahwa seorang pemimpin harus siap menjadi contoh yang baik bagi masyarakatnya.

“Ki Hajar Dewantoro mengajarkan bahwa pemimpin harus menjadi contoh yang baik. Sebuah falsafah yang tetap relevan dalam konteks kepemimpinan kita saat ini. Pemimpin yang baik harus dapat menunjukkan keteladanan dalam segala aspek kehidupan,” ungkap Drs. H. Ahmad Dahlan Rais.

Ketua PWM Jawa Tengah Periode 2000-2005 ini menekankan bahwa seorang pemimpin yang memiliki sifat teladan akan mampu membawa dampak positif pada lingkungannya. Keteladanan mencakup berbagai aspek, mulai dari akhlak, integritas, hingga ketaatan terhadap nilai-nilai agama. Melalui keteladanan, pemimpin mampu membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata masyarakat.

“Keteladanan menciptakan kepercayaan. Seorang pemimpin yang jujur, adil, dan tulus dalam berbuat akan mendapatkan dukungan dan penghargaan dari masyarakatnya. Oleh karena itu, menjadi teladan harus menjadi prinsip utama dalam kepemimpinan,” tambahnya.

Dalam konteks kepemimpinan, Drs. H. Ahmad Dahlan Rais juga menyoroti kejujuran sebagai nilai krusial. Beliau menyampaikan bahwa kejujuran membawa kebaikan, dan kebaikan tersebut merupakan tiket menuju surga.

Baca juga, Antara Rukyat dan Hisab

“Kejujuran adalah pondasi kepemimpinan yang kokoh. Seorang pemimpin harus dapat membangun kebijakan dan mengambil keputusan berdasarkan kejujuran. Kejujuran membawa kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Oleh karena itu, menjaga integritas dalam kepemimpinan adalah kunci,” tegas Drs. H. Ahmad Dahlan Rais.

Selanjutnya, beliau menyoroti aspek kecerdasan sebagai modal utama seorang pemimpin. Kecerdasan tidak hanya terbatas pada kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual.

“Pemimpin harus cerdas dalam mengambil keputusan, memahami dinamika masyarakat, dan memiliki wawasan yang luas. Kecerdasan emosional juga diperlukan untuk memahami perasaan dan kebutuhan bawahannya. Selain itu, kecerdasan spiritual penting untuk memandu kepemimpinan dengan nilai-nilai agama,” papar Drs. H. Ahmad Dahlan Rais.

Terakhir, beliau menekankan pentingnya kesehatan jasmani dan rohani bagi seorang pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang sehat akan mampu memberikan kontribusi maksimal dalam kepemimpinannya.

“Seorang pemimpin harus sehat secara jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani memungkinkan pemimpin untuk aktif dan produktif. Sementara itu, kesehatan rohani membawa kestabilan emosional dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan,” sambung Drs. H. Ahmad Dahlan Rais.

Dengan tausiyah yang mendalam, Drs. H. Ahmad Dahlan Rais mendorong setiap umat Islam untuk merefleksikan nilai-nilai kepemimpinan yang dipegang teguh, menciptakan pemimpin yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, dan berkontribusi positif dalam dinamika politik yang dihadapi.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE