Berita

Ini Cara Menghargai Waktu Kebersamaan

PWMJATENG.COM, SOLO – Dampak pandemi Covid-19 terstruktur masif meluluhlantakan dunia telah mengubah banyak hal di dunia. Salah satunya, membuat orang semakin menghargai kebersamaan dengan orang-orang tercinta.

Hal tersebut disampaikan guru sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Fitria Hariyati MPd, dalam kuliah tujuh menit (Kultum) rutin sebelum pembelajaran, Senin (13/9/2021).

“Hari-hari sekarang ini adalah hari-hari yang tak menentu. Kita tak bisa memprediksi apa yang bakal terjadi dalam lingkungan kita dalam 5 hari ke depan. Teman-teman yang 5 hari lalu masih menyapa tiba-tiba hilang lantaran covid. Semua tidak terduga. Karena itu hargailah waktu kebersamaan,” ujarnya.

Fitria membeberkan, Allah bersumpah dengan waktu, ‘Wal Ashri’ yang artinya demi waktu. Hal ini menunjukkan bahwa waktu itu sangat penting untuk diperhatikan.

“Orang Barat kagum dengan Islam karena ajarannya memperhatian waktu. “Meskipun umat Islam sendiri kebanyakan kurang menghargai waktu,” ucap Fitria sambil tersenyum.

Untuk suami atau isteri. Kalau suami atau istri menjengkelkan, tidak kooperatif, ngomel melulu, bersikap tidak seperti yang kita harapkan, syukurilah karena mereka masih hadir dalam hidup kita, masih tidur di samping kita walaupun menjengkelkan. Jangan diajak bertengkar.

Siapa salah, siapa benar itu tidak penting. Suami-istri itu satu kesatuan. Kalau salah ya dua-duanya. Kalau bener ya dua-duanya. Diingatkan saja bahwa waktu bersama itu bisa mendadak hilang.

“Jadi harus dinikmati selama masih ada. Kalau suatu hari tempat di sebelah kita tidur itu kosong, kita akan berharap partner kita tetap ada walaupun sering menjengkelkan. Hargailah waktu selama partner kita masih ada,”pesannya.

Kalau orangtua kita yang lansia nakal, ngeyel, merepotkan, ngomel terus, tidak mau pake pampers, dan lain sebagainya. Sekali-kali jangan dibentak, jangan dimarahi. Syukurilah mereka karena masih bisa merepotkan kita. Kasihilah mereka tanpa syarat arena mereka jadi demikian bukan kemauan sendiri. Bukan kemauan mereka menjadi orang yang menjengkelkan.

“Mereka paling rentan. Lindungi mereka dari tertular penyakit. Hargailah selama mereka masih ada. Covid membawa banyak efek negatif dalam hidup kita. Tapi satu hal positif yang diajarkan kepada kita adalah mensyukuri waktu kita yang ada dan mengasihi tanpa pamrih,”pungkasnya.

Kontributor Sekolah Penggerak SD Muh 1 Solo, Jatmiko.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE