Bambang Setiadji: Indonesia Bisa Bangun Industri Otomotif Sendiri
Palembang – Banyak kalangan terutama dari pabrikan mobil yang pesimistis dalam membangun mobil nasional sendiri, tetapi Muhammadiyah yakin Indonesia bisa. Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Bambang Setiadji, yang meminta Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk membuat kebijakan pendirian industri mobil dan otomotif Muhammadiyah. “Untuk mendirikan industri tersebut UMS siap untuk melakukan konsolidasi dan tinggal apakah PP Muhammadiyah bersedia atau tidak dalam membuat kebijakan tersebut,” tegas Bambang dalam acara seminar dan lokakarya nasional Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sumatera Selatan.
Bambang juga memaparkan potensi Muhammadiyah dalam mengembangkan industri mobil dan otomotif sangat memungkinkan dan marketnya ada. “Semua amal usaha Muhammadiyah tiap tahunnya selalu melakukan pengadaan terhadap mobil dan motor dan itu jumlahnya sangat banyak. Jika ini bisa dikoordinasi dan terintegrasi dengan baik tidak ada kata tidak mungkin Muhammadiyah tidak bisa mendirikan industri mobil dan otomotif.
Untuk mendirikan industri tersebut tidak terlalu sulit” tegas Bambang Setiaji. Bahkan, Bambang meyakini bahwa UMS sendiri yang banyak melahirkan para teknokrat rekayasa terhadap industri mobil dan otomotif dan tidak kalah dengan sistem industri mobil dan otomatif dari Tiongkok.
Bambang juga memaparkan potensi Muhammadiyah yang saat ini memiliki 32 fakultas teknik di berbagai Universitas Muhammadiyah yang tersebar di berbagai provinsi, ratusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah jurusan teknik mesin dan otomotif. Hal tersebut menurut Bambang jika diintegrasikan akan sangat mudah mendirikan industri mobil dan otomotif. “Maka dari itu dalam muktamar Muhammadiyah di Makasar pada bulan Agustus 2015, Muhammadiyah harus mengeluarkan kebijakan ini,” tegas Bambang.
Bambang juga menyebutkan langkah untuk mendirikan industri mobil dan otomotif, Muhammadiyah sudah memulai seperti SMK Muhammadiyah Magelang Jawa Tengah dengan membuat mobil Esemka, bahkan ada SMK Muhammadiyah yang bisa membuat mobil tenaga surya yaitu Suryawangsa2 yang dibuat oleh siswa SMK Muhamaddiyah 7 Gondanglegi, Malang. Bambang meminta, hal tersebut harus didukung dan menjadi kebijakan ekonomi Muhammadiyah. (Dadan Kuswaraharja/oto.detik.com/editor: Fakhrudin)