Berita

Asah Kemampuan Komunikasi, Patient supporter Ikuti Pelatihan KAP di Semarang

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Pada Hari Jum’at – Minggu  Tanggal 12 – 14 Januari 2023, Pendamping Pasien (Patient Supporter-PS), Manager Kasus ( MK ), dan General Practitioners  ( Dokter Umum- GP ) Mentari TB  mengikuti kegiatan pelatihan Komunikasi Antar Pribadi ( KAP ) Regional  II  (Jawa Tengah- DIY)  yang diselenggarakan di Ibis Styles Hotel Simpang Lima Semarang. Kegiatan diikuti oleh 33 orang dari 3 tim Manajemen Kasus   RS Roemani Muhammadiyah Semarang, RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman  dan RS PKU Muhammadiyah Gombong.

Komunikasi Antar Pribadi (KAP) adalah suatu keterampilan komunikasi efektif  yang dapat dipelajari dan dipraktekan oleh Dokter Umum, MK dan PS untuk memudahkan proses komunikasi dalam menjalankan tugas pendampingan bagi pasien. Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan mereka terkait komunikasi tersebut, Mentari TB MPKU PP Muhammadiyah mengadakan Pelatihan KAP bagi tim TB di 6 RS Muhammadiyah Rujukan Layanan TBC RO (Jateng, DIY dan Jawa Timur).

Kegiatan dibuka oleh dr. Ratna Ekasari, M.Kes, TO Mentari TB Jateng-DIY. Menurut dr Ratna, komunikasi yang baik dengan pasien akan membantu PS dan membantu agar pasien mau mengikuti dan menurut apa yang akan disampaikan PS, MK dan GP.  

Sementara  dalam arahan sekaligus membuka acara, Leila Ratnasari, M.I.Kom sebagai Operational Manager Mentari TB  berpesan agar  peserta bisa memaksimalkan potensi untuk dapat menyerap apa yang disampaikan narasumber.

Lebih lanjut disampaikan bahwa penting bagi PS  diberikan bekal keterampilan komunikasi dalam untuk dapat berinteraksi dengan stake holder dan pasien, karena memiliki peran penting dalam eliminasi TB.

Pentingnya KAP ini diharapkan dapat menjawab tantangan untuk dapat mengubah perilaku gaya hidup  masyarakat yang tadinya tidak aware menjadi aware, masyarakat menjadi peduli terhadap kesehatan khususnya TB.

Kedua, pendampingan yang cukup jauh dari layanan kesehatan menjadi mendekatkan layanan dan ketiga masih munculnya stigmatisasi. Stigmatisasi yang muncul bukan hanya pada pasien tetapi juga pada petugas kader karena pekerjaan yang dilakukan sebagai pendamping pasien TBC RO.

Dalam  kegiatan pelatihan KAP ini peserta juga diharapkan mampu dan terampil melakukan kegiatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) khususnya dalam menggali permasalahan yang dihadapi pasien dan keluarga pasien, memahami dan menguatkan keyakinan pasien dalam memahami pentingnya kepatuhan minum OAT serta menuntaskan pengobatan.

Meningkatkan literasi kesehatan mental peserta dan meningkatkan wawasan tentang identifikasi masalah gangguan kesehatan mental pada pasien TBC RO. DIharapkan pula pada akhir pelatihan peserta mampu mengedukasi dan memotivasi keluarga dan lingkungan terdekat pasien TBC RO untuk dapat mendukung kepatuhan berobat pasien TBC RO.

Menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut Risang Rimbatmaja, S.Sos, M.Si spesialis C4D Communication for Development ( Komunikasi Pembangunan ) Unicef, Fasilitator dan praktisi komunikasi perubahan perilaku  dan dr Rahmawati.Sp.KJ dari RS PKU Muhammadiyah Gombong. Sementarara sebagai MOT dalam kegiatan ini adalah  Diah Lestari Budiarti , SKM, MM sebagai Program spesialis Mentari TB.

Penulis: Noordin

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE