Dzikir Setelah Shalat, Amalan yang Dianjurkan Rasulullah
Dzikir Setelah Shalat, Amalan yang Dianjurkan Rasulullah
Oleh : Dwi Taufan Hidayat (Penasehat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang, Sekretaris Korps Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah, & Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PCM Bergas Kabupaten Semarang)
PWMJATENG.COM – Setelah menunaikan shalat wajib maupun sunnah rawatib, dianjurkan untuk berdzikir terlebih dahulu. Anjuran ini didasarkan pada dalil dari Al-Qur’an dan hadis yang menyebutkan keutamaan mengingat Allah setelah shalat. Berikut adalah dalil-dalil yang mendukung amalan tersebut:
Allah ﷻ berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 103:
اللَّهُ تَعَالَى:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ selalu beristighfar setelah shalat:
عَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ ثَلَاثًا، وَقَالَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.
Artinya: “Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ jika selesai dari shalatnya, beliau beristighfar tiga kali dan berkata: ‘Ya Allah, Engkau adalah Maha Damai, dari-Mu lah kedamaian, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan.'” (HR. Muslim No. 597)
Baca juga, Kiat-Kiat Memanfaatkan AI dalam Penulisan Artikel dengan Tetap Mengedepankan Etika Jurnalistik
Rasulullah ﷺ juga menganjurkan bacaan dzikir setelah shalat, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ، فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ.
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Barangsiapa bertasbih kepada Allah setiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh tiga kali, maka jumlahnya sembilan puluh sembilan. Kemudian menyempurnakannya menjadi seratus dengan mengucapkan: La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir, maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.'” (HR. Bukhari No. 843, Muslim No. 592)
Kesimpulan
Berdasarkan dalil-dalil di atas, dzikir setelah shalat sangat dianjurkan untuk diamalkan. Bentuk dzikir yang dapat dilakukan antara lain membaca istighfar, tasbih, tahmid, takbir, serta doa tertentu. Mengamalkan dzikir sesuai sunnah Rasulullah ﷺ tidak hanya mendatangkan ketenangan hati tetapi juga menjadi sarana mendapatkan ampunan dari Allah ﷻ. Oleh karena itu, hendaknya umat Islam membiasakan diri berdzikir setelah shalat sebelum beranjak dari tempat ibadah.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha