Risalah Islam Berkemajuan
Risalah Islam Berkemajuan
Oleh: Masyhuda Darussalam (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah Angkatan 3 di UNIMMA Magelang)
PWMJATENG.COM – Sebagaimana disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam pengantar risalahnya, Muktamar ke-48 Muhammadiyah menghasilkan keputusan penting mengenai konsep Risalah Islam Berkemajuan. Konsep ini bukanlah hal baru dalam Muhammadiyah, karena secara substansial maupun terminologi, Islam Berkemajuan telah memiliki rujukan yang cukup kuat. Istilah ini telah tercermin dalam pemikiran K.H. Ahmad Dahlan serta dokumen resmi Muhammadiyah pada berbagai periode.
Istilah seperti “kemajuan”, “memajukan”, dan “berkemajuan” telah digunakan sejak awal berdirinya Muhammadiyah. Secara sistematis, pemikiran Islam Berkemajuan ini dapat ditemukan dalam keputusan Muktamar ke-46 di Yogyakarta tahun 2010, yang mencanangkan “Muhammadiyah Abad Kedua”. Dalam pernyataan tersebut, Muhammadiyah menegaskan misinya sebagai gerakan Islam yang menjalankan dakwah dan tajdid untuk menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Islam, menurut Muhammadiyah, adalah pondasi utama yang menginspirasi seluruh aktivitas persyarikatan.
Muhammadiyah meyakini bahwa Islam adalah risalah Allah yang sempurna dan komprehensif, dibawa sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW. Islam mengajarkan pedoman hidup untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Jika seorang Muslim hidupnya tidak baik, hal tersebut menandakan perlunya koreksi dalam pengamalan ajaran Islam. Keyakinan ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang memajukan kehidupan manusia.
Pada tahun 2010, Muhammadiyah juga menyatakan bahwa Islam mengandung nilai-nilai kemajuan yang mencerahkan. Kemajuan tersebut mencakup keunggulan hidup lahir dan batin, yang terintegrasi dalam konsep kesalehan ritual, spiritual, dan sosial. Nilai-nilai kemajuan yang dimaksud adalah nilai-nilai utama yang menjadikan umat Islam unggul secara lahiriah dan batiniah.
Baca juga, Muhammad Sang Pengasih
Dakwah dan Tajdid sebagai Jalan Kemajuan
Dakwah dan tajdid merupakan jalan perubahan untuk menjadikan Islam sebagai agama kemajuan sepanjang zaman. Dalam perspektif Muhammadiyah, Islam adalah agama berkemajuan (dînul hadârah) yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Islam Berkemajuan menawarkan pencerahan yang didasarkan pada nilai-nilai transendensi, liberasi, dan humanisasi. Hal ini sejalan dengan inspirasi Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 110:
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
Umat terbaik adalah umat yang beriman kepada Allah, melaksanakan amar makruf, dan nahi mungkar. Dengan landasan iman yang kuat, umat Islam dapat menjadi unggul secara substansial.
Transformasi Surat Al-Ma’un
Secara ideologis, Islam Berkemajuan untuk pencerahan berakar pada transformasi nilai-nilai surat Al-Ma’un. K.H. Ahmad Dahlan menekankan pentingnya pengamalan surat ini dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengajarkan bahwa Al-Qur’an tidak hanya untuk dibaca, tetapi harus dipahami, diwujudkan, dan diamalkan. Prinsip ini diwujudkan Muhammadiyah melalui internalisasi nilai-nilai Islam pada individu dan institusionalisasi pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan berorganisasi.
Dengan demikian, Risalah Islam Berkemajuan menjadi penggerak dakwah dan tajdid Muhammadiyah untuk menghadirkan Islam sebagai agama kemajuan yang mencerahkan kehidupan manusia sepanjang zaman.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha