Munas Tarjih 1 Abad Resmi Dibuka, KH. Tafsir: Ini Panggung Muhammadiyah untuk Berkontribusi bagi Peradaban Dunia
PWMJATENG.COM, Pekalongan – Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Muhammadiyah XXXII dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Ruang Aula Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), Jawa Tengah, Jumat (23/2). Dalam sambutannya, Haedar mengajukan pertanyaan menarik terkait perbedaan tanggal natal dan tahun baru dalam kalender Hijriyah.
“Pada kalender miladiyah, semuanya sepakat 1 hari 1 tanggal. Tapi kenapa pada kalender Hijriyah banyak berselisih?” ujar Haedar, menyoroti ketidaksepakatan tersebut.
Haedar menegaskan pentingnya peran Muhammadiyah dalam memajukan peradaban Islam dengan mengusulkan pembuatan Kalender Hijriyah Global yang menjadi milik dunia. Dia juga menyerukan perubahan dalam sosialisasi Kalender Hijriyah Global menggunakan teknologi digital untuk mencapai lebih banyak orang.
Baca juga, Ke Pekalongan Kita Kembali, Munas Tarjih 1 Abad: Muhammadiyah Meneguhkan Islam Berkemajuan
“Terkait dengan wakaf, sudah saatnya membangun sistem pengelolaan wakaf Muhammadiyah yang benar-benar terstruktur dan bukan hanya sebatas klaim,” tambah Haedar, menyoroti perlunya peningkatan dalam pengelolaan wakaf.
Haedar juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan manhaj Tarjih Muhammadiyah, dengan merujuk pada Risalah Islam Berkemajuan yang dijadikan sebagai dasar pandangan keislaman. Ini menjadi fokus utama dalam Munas Tarjih ke-32 yang juga menjadi Munas Tarjih memperingati 1 Abad Majelis Tarjih Muhammadiyah.
Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, selaku tuan rumah Munas, menambahkan bahwa meskipun syariat Islam telah selesai, fikih sebagai cabangnya akan terus berkembang dan membutuhkan rumusan-rumusan baru. Ia juga menyarankan untuk menyusun Risalah Islam asli dan murni sebagai bagian penting bagi Muhammadiyah.
“Munas Tarjih ke-32 ini menjadi panggung utama bagi Muhammadiyah untuk meneguhkan eksistensinya sebagai kekuatan spiritual dan intelektual yang berkontribusi pada peradaban dunia,” tambah Tafsir, menyoroti pentingnya Munas sebagai forum diskusi dan pengambilan keputusan dalam isu-isu keagamaan.
Editor : M Taufiq Ulinuha