Kabar Daerah

MDMC Terapkan One Muhammadiyah One Respon (OMOR) Pasca Bencana Banjir Dorang Nalumsari Jepara

PWMJATENG.COM, JEPARA – Pasca musibah bencana banjir di desa Dorang Februari 2021 yang telah lalu, Muhammadiyah Disaster Managemen Center (MDMC) Jepara, tetap peduli dan menerapkan One Muhammadiyah One Respon (OMOR).

Menggandeng dan mensinergikan kegiatan, MDMC mengajak LLHPB untuk assesment kebutuhan pasca banjir, dan ternyata kebutuhan tas sekolah dan qur’an juga juz amma sebanyak 159 anak terdampak banjir, perlu segera terealisir, untuk menambah semangat dalam belajar.

Dana kebutuhan dicukupi oleh LazisMu, yang membelanjakan kebutuhan adalah para ibu aisyiyah yang tergabung dalam Majelis Ekonomi PDA Jepara dan yang mendistribusikan ke lokasi adalah MDMC dan LLHPB didampingi oleh ketua PDM Jepara KH Fahrurrozi dan Ketua PDA Jepara Sugiarti beserta para pimpinan wakil ketua.

Ditemui di serambi Masjid Taqwa Dorang Nalumsari,hadir Ketua PCM dan PCA sejumlah pemuda dan 10 anak secara simbolis menerima bantuan pada hari ahad 21/3/2021 M bertepatan 7 Sya’ban 1442 H.

Dalam memberikan sambutan Ketua PDA Jepara Sugiarti, menyatakan bahwa,”Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian para ibu aisyiyah, yang didalamnya tidak hanya ada LLHPB, namun majelis dan lembaga turut mendukung dengan cara mengumpulkan dana Peduli Aisyiyah yang telah dihimpun oleh Majelis Kesejahteraan Sosial untuk selanjutnya diserahkan kepada LazisMu Jepara,”ujarnya.

Ketua PDM Jepara KH Fahrurrozi turut memberi semangat,”Terimakasih pada semua yang terlibat pada kegiatan ini, dari mulai ada bencana sampai pasce bencana, LLHPB selalu menyemangati dan menginisiasi,para penerima bantuan adalah para anak didik yang ke depan di harapkn menjadi generasi handal warga persyarikatan muhammadiyah,”ungkapnya.

Acara inti, materi tentang psikososial anak dalam menghadapi bencana yang disampaikan oleh Wakil ketua PDA Jepara koordinator bidang LLHPB Deny Ana I’tikafia bahwa,”Persepsi tentang kebencanaan perlu diluruskan bukan sebagai aib tapi karena adanya keabaian dalam bersikap misalnya membuang sampah sembarang, juga letak geografis desa tersebut memang rentan terjadi banjir,”terangnya.

Menyikapi sekolah pada suatu desa rawan banjir,”Perlu diterapkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), yaitu menanamkan karakter yang mencerminkan tanggung jawab sosial siswa terhadap lingkungan sekitarnya, secara otomatis mempunya efek mengurangi resiko bencana,”paparnya.

Untuk rencana ke depan,” LLHPB akan mengadakan pelatihan dapur umum dan psikososial, sebagai bentuk kegiatan pra bencana kepada Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) khususnya IPM dan Nasyiatul Asyiah setempat, untuk menguatkan para kader dalam menghadapi bencana,”ungkapnya.

Acara dilanjut dengan penyerahan bantuan kepada para anak didik, doa dipimpin oleh ibu Nanik Sukarni dan foto bersama.

Kontributor : Deny Ana I’tikafia

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE