SELAMAT DATANG BULAN PERUBAHAN
Marhaban Ya Ramadhan……..
Tidak terasa, dalam beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan 1439 H, tepatnya pada kamis, 17 Mei 2018, ini berdasarkan prinsip hisab wujudul hilal yang dipedomani Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Salah satu ungkapan yang sangat populer dalam menyambut datangya bulan Ramadhan adalah dengan kalimat “Marhaban ya Ramadhan”, apa maknanya?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “marhaban” diartikan sebagai “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang
Marhaban terambil dari kata rahb, berarti “luas” atau “lapang”, sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Dari akar kata yang sama dengan “marhaban”, terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti “ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan.” Marhaban ya Ramadhan berarti “Selamat datang Ramadhan” mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya “mengganggu ketenangan” atau suasana nyaman kita.
Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh agar lebih meningkat kualitas Taqwanya.
Semangat Tiga P
Semua rangkaian ibadah selama bulan ramadhan, baik yang wajib yaitu puasa atau yang disunnahkan, seperti qiyamulail/taraweh, tilawah quran, shodaqoh dan i’tikaf, pada dasarnya memberi pesan moral agar kita memiliki semangat 3 P, yang pertama yaitu Pengendalian diri, makna shiyam dalam bahasa adalah al imsak yang berarti menahan diri, shiyam atau puasa berarti kita menahan diri untuk tidak makan,minum dan berhubungan seks dimulai terbit fajar atau subuh sampai terbenam matahari atau maghrib. Kemampuan mengendalikan diri dalam berpuasa juga ditekankan dalam berbicara selama puasa untuk tidak berdusta, bicara kotor dan yang menimbulkan pertengkaran. Yang kedua, adalah Penyucian diri, ramadhan adalah saat yang tepat untuk membersihkan dan mensucikan diri kita dari dosa yang pernah kita lakukan, sebagaimana sabda Nabi, “siapa yang berpuasa dan melakukan qiyamul lail yang dilandasi keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa dosa kita akan di ampuni dan ketiga adalah Perubahan diri. Rangkaian ibadah selama ramadhan pada akhirnya agar menjadi orang yang berubah dan meningkat kadar iman taqwanya.
Persiapan menyambut Ramadhan
Dalam ilmu manajemen ada kaidah yang berbunyi “Plan your work and work your plan” artinya, rencanakan apa yang akan kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu rencanakan. Berkaitan datangnya bulan ramadhan yang semakin mendekat ini, maka perlu sekali bagi kita mempersiapkan segala sesuatunya agar kita bisa menjalani hari demi hari dibulan ramadhan dengan baik dan produktif. Apa saja persiapannya? Setidaknya ada 4 hal yang harus disiapkan dari sekarang. Yang pertama, persiapan ruhiyah, bagi orang beriman, bulan ramadhan adalah bulan yang didalamnya ada kewajiban shiyam atau puasa (surat albaqoroh ayat 183) disamping itu ada beberapa amalan sunah yang ditekankan, di antaranya qiyamulail (taraweh), tilawah al quran, shodaqoh, i’tikaf. Semua amalan itu akan menjadi ringan kita lakukan apabila kita memiliki kemantapan iman,kebersihan hati dan kelapangan dada. Yang kedua, adalah persiapan fikriyah (ilmu dan wawasan seputar puasa), puasa ramadhan adalah ibadah setahun sekali, maka perlu kiranya kita me refresh atau menyegarkan kembali ingatan kita seputar fiqih shiyam dan hal yang berkaitan dengan manfaat puasa. Agar kita lebih termotivasi dalam menjalankan semua ibadah yang wajib ataupun yang sunah. yang ketiga adalah persiapan jasadiyah atau fisik, karena dalam bulan ramadhan banyak ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik yang prima , maka hendaknya kita menjaga kesehatan dengan olahraga dan menerapkan pola hidup seimbang. Persiapan yang ke empat adalah menyangkut maaliyah (harta), di bulan ramadhan kita ditekankan untuk memperbanyak shodaqoh , sebagaimana Hadits Nabi, “shodaqoh yang paling utama adalah shodaqoh dibulan ramadhan” (HR. Attirmidzi dan Nasai).
Dengan mempersiapkan agenda agenda kegiatan rutin harian dibulan ramadhan dan persiapan ke empat hal diatas, maka insya Allah kita akan menjalani bulan ramadhan tahun ini dengan penuh semangat dan produktif sehingga bisa mencapai target dan tujuan dari diwajibkannya puasa, dalam surat al baqoroh 183 yaitu menjadi orang bertaqwa ,laalakum tattaqun dan al baqoroh 185“ laalakum tasykurun “ selalu bersyukur kepada Allah SWT. Aamiin YRA.
Fathin Hammam Dhomiri {Bendahara PDM Kab Tegal}