
PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar workshop pengembangan branding dan promosi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus (MIM PK) Tegalampel. Kegiatan yang berlangsung Sabtu (26/4) itu bertujuan memperkuat identitas sekolah dan meningkatkan daya saing di tengah ketatnya kompetisi pendidikan.
Sebanyak 15 guru dan staf MIM PK Tegalampel mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Mereka dibekali keterampilan strategis untuk menyusun program branding yang selaras dengan nilai-nilai keislaman, mencegah bullying, dan mendukung peningkatan prestasi siswa.
“Kegiatan ini bukan semata-mata tentang promosi. Ini tentang membangun identitas sekolah yang utuh, unggul, dan berkarakter,” ujar Ketua Tim Pelaksana dari PGSD UMS, Muhamad Taufik Hidayat, pada Rabu (30/4).
Workshop tersebut diawali dengan sesi pleno yang memaparkan empat pilar utama pengembangan sekolah, yaitu Sensus, Branding, Promosi, dan Lomba. Setelah itu, peserta dibagi ke dalam empat komisi sesuai bidang masing-masing. Setiap komisi menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang konkret dan dapat langsung diterapkan.
Pada sesi Branding, peserta merancang strategi yang memperkuat nilai-nilai Islam melalui program tahfidz. Mereka juga mendorong terbentuknya budaya anti perundungan serta memotivasi siswa untuk berprestasi dalam berbagai bidang.
Baca juga, Hati-hati dengan Prasangka: Sebab Ia Bisa Membentuk Pola Pikir dan Nasib Manusia
Sementara itu, dalam sesi Promosi, peserta difokuskan pada pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan TikTok sebagai alat kampanye positif. Selain itu, mereka juga merancang pendekatan komunikasi yang efektif dengan Taman Kanak-kanak (TK) sekitar untuk menjaring calon peserta didik baru.
“Branding sekolah tidak cukup hanya dengan slogan. Ia harus dibangun melalui kerja nyata dan bukti prestasi siswa,” tegas salah satu narasumber dalam sesi penutup.

Kepala Sekolah MIM PK Tegalampel menyampaikan apresiasi atas dukungan dari tim PGSD UMS. Ia menegaskan bahwa hasil dari workshop ini tidak akan berhenti di atas kertas.
“Kami berkomitmen menjalankan seluruh hasil workshop secara konsisten. Ini adalah bagian dari upaya kami menjadikan MIM PK Tegalampel sebagai sekolah Islam unggulan yang aman, berkarakter, dan penuh prestasi,” tuturnya.
Dengan selesainya kegiatan ini, seluruh peserta sepakat untuk mengimplementasikan RTL secara bertahap dan berkesinambungan. Mereka yakin, langkah tersebut akan berdampak langsung terhadap peningkatan jumlah pendaftar baru sekaligus memperkuat posisi MIM PK Tegalampel di tengah masyarakat.
Menurut Muhamad Taufik Hidayat, pendampingan seperti ini akan terus dilanjutkan. Ia mengungkapkan pentingnya sinergi antara kampus dan sekolah dalam memajukan pendidikan dasar di Indonesia.
“Sinergi ini menjadi jembatan antara teori di kampus dan praktik nyata di lapangan. Harapannya, sekolah seperti MIM PK Tegalampel bisa terus tumbuh menjadi institusi pendidikan Islam yang modern dan adaptif,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha