BeritaKhazanah Islam

8 atau 20: Cerdas Memahami Rakaat Tarawih Lintas Mazhab

PWMJATENG.COM – Salat Tarawih adalah salah satu salat sunat yang cukup akrab di kalangan kaum muslimin termasuk kaum muslimin di Indonesia. Di bulan Ramadan, terutama di awal-awal Ramadan, begitu bersemangat dan antusias mereka dalam mengerjakan salat ini, sampai-sampai masjid dan musala dibuat penuh sesak karena membludaknya jamaah. Tentunya ini sebuah pemandangan yang amat menggembirakan.

Namun satu hal yang terkadang masih mengganjal dan berpotensi menimbulkan sedikit konflik di kalangan jamaah adalah dalam hal menetapkan jumlah rakaat yang perlu dikerjakan. Dua puluh rakaat atau delapan rakaat yang mesti dikerjakan. Malam pertama Ramadan terkadang bisa ditemukan masjid yang ‘jenis kelaminnya’ belum jelas melakukan voting kepada jamaah, apakah mau salat delapan rakaat atau dua puluh rakaat. Jika suara cukup berimbang biasanya-meminjam istilah rombongan haji- dibuat dua kloter. Kloter pertama delapan rakaat dan kloter kedua dua puluh rakaat. Bagi masjid yang sudah jelas afiliasinya sejak awal tentu fenomena ini tidak ditemukan. Sejak awal takmir sudah fiks menentukan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.

Selain masalah jumlah rakaat, terkadang masih ditemukan masalah lagi bagi yang mengerjakan delapan rakaat Tarawih, apakah pelaksanaannya empat rakaat salam-empat rakaat salam ataukah dua rakaat salam-dua rakaat salam. Karena terkadang ditemui sekelompok masyarakat yang seakan-akan jika mengerjakan salat Tarawih delapan rakaat ‘mengharuskan’ dikerjakan dua-dua salam. Jika tidak, kelompok ini lebih memilih salat sendiri di rumah, atau tidak mau bermakmum kepada imam yang mengerjakan dengan empat-empat salam.

Baca juga, Jadwal Imsakiyah Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah Ramadan 2024

Kata at-Tarawih sendiri sepadan dengan wazan tafa’il terambil dari kata ar-Rahah. Dinamakan at-Tarawih karena mereka beristirahat dan bersantai setiap empat rakaat. Mereka perlu istirahat karena lamanya atau panjangnya berdiri/bacaan salat.

Untuk memperjelas duduk perkaranya permasalahan bilangan rakaat Tarawih ini, marilah kita simak dan ikuti uraian berikut,

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE