Berita

Menyatukan Persahabatan 2 Sekolah Lewat Pertandingan Tenis Meja

PWMJATENG.COM, SOLO – Olahraga menyatukan segala perbedaan. Pemandangan menyejukkan tertampil pertandingan tenis meja tunggal, ganda dan campuran sebanyak 15 pemain antara SD Muhammadiyah 1 Ketelan dengan SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Pasca Penilaian Tengah Semester (PTS), Rabu (23/4/2020).

Acara dimulai penyambutan apel kecil dengan sambutan Kepala Sekolah kedua belah pihak dan membaca do’a bersama. Masing-masing tim juga membawa suporter untuk meramaikan laga persahabatan ini.

Kepala SD Muh 2 H Suprihanto, mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari berisilaturahmi dan memperkokoh persudaraan di tengah pandemi Covid-19 serta mengasah dan menyalurkan hobi dalam olahraga yang ditekuni bapak ibu guru karyawan.

”Inilah cara kami bersilaturahim dan menjalin persaudaraan. Semoga dengan acara ini menambah pengalaman, tidak hanya saat pertandingan tapi juga di luar pertandingan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Sri Sayekti menjelaskan, di usia ke-85, sekolah sudah mencicipi asam garam dunia pendidikan. Banyak usaha dilakukan dalam mengembangkan pendidikan tingkat nasional. Bahkan, berhasil menyabet juara pertama lomba sekolah sehat tingkat provinsi Jawa Tengah.

“SD Muh 1 berdiri sejak 1935 pernah dikunjungi perwakilan 34 provinsi dari Sabang sampai Merauke. Semoga mampu meningkatkan komunikasi, konsolidasi dan kolaborasi antar lembaga, targetnya memang bukan menang atau kalah. Terpenting terus bersinergi dalam memajukan sekolah berkebudayaan unggul,” ujar Sayekti dalam sambutannya.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko diminta berkolaborasi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 1 Program Khusus (PK) Sukoharjo untuk terus menggenjot ciri khas dan keunggulan madrasah agar lebih dikenal masyarakat.

Mengusung brand “Pelangi” yakni penghafal Alquran, Entreprenurship, Literasi, Atlit, dan Ngaji.menambahkan kerja sama ini diharapkan tidak hanya sebatas dalam bidang olahraga.

” Jika ingin berhasil melakukan perubahan sekolah, harus siap diplototi lahir batin oleh kepala sekolah dan guru. Buatlah tanda-tanda kehidupan, sekolah harus bisa membaca tanda-tanda zaman, jangan kelahi, konflik, karena menjauhkan dari rezeki (sudah miskin, konflik lagi),” pungkas Jatmiko. (Humas, Jatmiko)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE