Zaman Semakin Cepat, Iman Tetap Kuat
Zaman Semakin Cepat, Iman Tetap Kuat
Oleh : Zaenal Arifin (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng Angkatan 3 di Unimma)
PWMJATENG.COM – Dalam beberapa tahun terakhir, kita sering mendengar keluhan dari berbagai kalangan, bahkan mungkin kita sendiri merasakannya, bahwa zaman semakin cepat. Setahun terasa seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, dan sehari seperti baru saja berlalu. Perkembangan teknologi yang pesat, akses informasi yang semakin mudah, serta perubahan sosial yang terus berlangsung membuat kita merasa seperti berada di atas kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi. Hal ini ternyata sudah disebutkan oleh Rasulullah ﷺ lebih dari 1400 tahun lalu dalam sebuah hadits:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونُ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ وَالشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ وَتَكُونُ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ وَيَكُونُ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ وَتَكُونُ السَّاعَةُ كَالضَّرَمَةِ بِالنَّارِ
“Dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda: Kiamat tidak akan terjadi hingga waktu terasa berlalu begitu cepatnya. Satu tahun terasa seperti satu bulan, satu bulan seperti seminggu, satu minggu seperti satu hari, dan satu hari seperti satu jam, serta satu jam seperti kedipan mata.” (HR: Ahmad)
Al-Imam Ibn Hajar menjelaskan bahwa pada akhir zaman, manusia akan merasakan waktu yang semakin cepat berlalu. Hal ini disebabkan oleh hilangnya berkah dalam waktu, sehingga hari-hari berlalu tanpa memberikan manfaat. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Al-Imam Nawawi:
الْمُرَادُ بِقِصَرِهِ عَدَمُ الْبَرَكَةِ فِيهِ
“Yang dimaksud dengan singkatnya waktu adalah hilangnya berkah dalam waktu tersebut.”
Menurut para ulama, penyebab hilangnya berkah waktu adalah banyaknya kemaksiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Iman mereka semakin lemah, banyak orang yang mengonsumsi harta haram, melakukan korupsi, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan kehidupan mereka tidak diberkahi. Meskipun tampak kaya dan memiliki banyak harta, banyak masalah dan ketidaktenangan yang mengiringinya, bahkan banyak yang kehilangan imannya.
Namun, sebagai seorang Muslim yang sejati, kita harus ingat bahwa kecepatan zaman tidak boleh menghalangi kita untuk menjaga iman. Oleh karena itu, kita perlu berusaha keras untuk meningkatkan iman kita dan tidak terpengaruh oleh kemajuan zaman.
Baca juga, Dua Pekan Pasca Longsor, Muhammadiyah Siapkan Skema Tembus Daerah Terisolir di Petungkriyono Pekalongan
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Orang yang paling kuat imannya adalah orang yang paling banyak mengingat Allah.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ini mengajarkan bahwa untuk memiliki iman yang kuat, kita harus terus mengingat Allah SWT dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Dalam menghadapi cepatnya perubahan zaman, kita perlu memiliki strategi untuk menjaga iman tetap kuat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita:
- Terus mengingat Allah: Ingatlah Allah SWT dalam setiap kesempatan, baik ketika kita sibuk maupun saat bersantai.
- Meningkatkan ilmu: Teruslah belajar dan memperdalam ilmu agama agar kita dapat lebih memahami dan mengamalkan ajaran Islam dengan baik.
- Mendekatkan diri kepada Allah: Usahakan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan amal-amal shaleh.
- Menjauhi kemaksiatan: Berusaha sekuat mungkin untuk menjauhi maksiat, karena kemaksiatan merupakan salah satu faktor yang dapat melemahkan iman.
- Mencari lingkungan yang positif: Cari lingkungan yang mendukung dan positif, seperti majelis ilmu dan majelis Al-Qur’an, untuk mengisi kembali iman kita, karena iman itu dapat bertambah dan berkurang, sebagaimana sabda Nabi ﷺ: الإيمان يزيد وينقص.
- Berdoa kepada Allah: Berdoalah agar Allah menguatkan iman kita.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha