Wayangan, Dakwah Menggembirakan Muhammadiyah Karanganyar Bersama Kemendikbud
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar kembali menggelar dakwah melalui pementasan wayang kulit semalam suntuk kali ini bertempat di Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Dawung Matesih Karanganyar Sabtu (19/08) hingga Ahad pagi. Kegiatan tersebut terlaksana kerjasama dengan Direktorat Kesenian Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, PDM Karanganyar, PCM Matesih dan Pemerintah Desa Dawung.
Pagelaran yang dihadiri ratusan jamaah itu mementaskan lakon Bisma Gugur merupakan kolaborasi dua dalang yaitu Muhammad Davi Andang Pratama dan Ki Demang Edi Sulistiyono dari LSBO PDM Karanganyar. Selain ditonton langsung oleh warga sebagai sarana hiburan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72, dihadiri pula dari pimpinan Muhammadiyah dari Kabupaten Kranganyar, Cabang Muhammadiyah Matesih dan yang lebih menarik hadir secara langsung Direktur Kesenian Kemendikbud RI Restu Gunawan.
Dalam sambutannya, Restu Gunawan menyambut baik acara tersebut dan menyampaikan penghargaan kepada LSBO PDM Karanganyar atas penyelenggaraan acara tersebut. Muhammad Samsuri, Ketua PDM Karanganyar menyampaikan bahwa ilmu membuat hidup menjadi mudah, dengan seni hidup menjadi indah, dengan agama hidup menjadi terarah. “Harapan saya melalui media dakwah dalam bentuk pementasan wayang kulit ini dapat mendatangkan kemanfaatan untuk jamaah dan Muhammadiyah” kata Muh. Samsuri.
Ketika ditanya lebih jauh menurut Muhammad Samsuri mengatakan jika Muhammadiyah tidak anti budaya, tetapi konsep Islam berkemajuan adalah bagaimana memanfaatkan (dalam konteks budaya, red.) bisa sebagai sarana dakwah yang menggembirakan bahkan memahami Islam yang sebenar-benarnya. Ini kan sebagai sarana saja. “Silakan bagi kelompok lain yang menganggap ini bid’ah tidak ada contoh dari Nabi SAW dan lain-lain. Tentunya kami di Muhammadiyahpun mempunyai mekanisme dalam memilih dan memilah dakwah mana yang tidak bertentangan dengan Quran dan Sunah, Majelis Tarjih dan Tajdid yang mempunyai ranah itu” tegas ketua PDM dua periode berturut-turut ini.
Dalam pementasan wayang yang menceritakan kisah perang Baratayuda tersebut, panglima perang di pihak Kurawa yaitu Resi Bisma gugur membela negaranya. Dengan gugurnya Bisma inilah, kemenangan di pihak Pandawa sudah mulai nampak di depan mata. Pandawa sebagai simbol kebenaran akan jaya memenangi perang Baratayuda. (MPI PD Kra – JOe/Supriyadi ). Foto : Supri.