
PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menegaskan komitmennya terhadap mutu pembelajaran dengan menggelar Workshop Buku Ajar Terintegrasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada Jumat (25/7) dan diikuti oleh para dosen dari seluruh fakultas di lingkungan kampus.
Workshop tersebut diprakarsai oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNIMMA sebagai upaya meningkatkan kualitas bahan ajar yang sesuai dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE). Ketua LPP UNIMMA, Arif Wiyat Purnanto, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mendorong para dosen menyusun buku ajar yang tidak hanya relevan secara akademik, tetapi juga berbasis hasil riset dan pengabdian kepada masyarakat.
“Buku ajar yang baik harus mampu mendukung capaian pembelajaran lulusan (CPL) sebagaimana dituntut dalam kurikulum OBE. Buku tersebut harus hadir dari pengalaman konkret dosen, terutama dari hasil penelitian dan PKM yang telah dilakukan,” ujar Arif dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa pembelajaran di era saat ini harus lebih kontekstual dan menjawab kebutuhan masyarakat. Karena itu, buku ajar perlu disusun secara cermat, tidak hanya sebagai referensi pembelajaran di kelas, tetapi juga sebagai bukti kontribusi dosen terhadap keilmuan dan pengembangan masyarakat.
Baca juga, Hukum Mengikuti Kegiatan Keagamaan bersama Pacar: Ibadah atau Maksiat Terselubung?
UNIMMA pun menghadirkan narasumber dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yakni Laili Etika Rahmawati, Kepala Divisi Pengembangan Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran. Laili membagikan pengalaman sekaligus strategi penyusunan buku ajar berbasis penelitian dan pengabdian.
Dalam paparannya, Laili menekankan pentingnya membangun sinergi antara teori dan praktik. Menurutnya, dosen tidak cukup hanya mengandalkan literatur lama atau materi yang stagnan. “Buku ajar yang dikembangkan dosen sebaiknya memuat hasil temuan terbaru dari penelitian maupun dari pengalaman lapangan saat melakukan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa buku ajar seperti itu akan lebih bermakna bagi mahasiswa karena menggambarkan realitas yang sesungguhnya. “Hal ini akan membuat proses pembelajaran lebih hidup dan mahasiswa bisa memahami materi secara aplikatif,” ungkap Laili.
Workshop ini juga menjadi bagian dari strategi institusional UNIMMA untuk memperkuat rekam jejak akademik para dosen. Arif menegaskan bahwa karya tulis berbentuk buku ajar akan menjadi penopang penting dalam pemeringkatan perguruan tinggi dan akreditasi prodi.
“Kami tidak ingin kegiatan ini berhenti di sini saja. Kami berharap, setelah workshop ini, para dosen mampu memproduksi buku ajar yang memiliki daya saing, baik secara akademis maupun sebagai luaran dari penelitian dan PKM,” imbuhnya.
Kontributor : Arina
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha