
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan ekonomi umat dengan menggelar Pelatihan Branding Produk dan Digital Marketing bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Muhammadiyah. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pusat Studi Halal UMS dan Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta.
Sebanyak 45 pelaku UMKM dari kalangan warga Muhammadiyah dan anggota Paguyuban UMKM Kota Surakarta mengikuti pelatihan yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad, 19–20 Juli 2025, di Balai Muhammadiyah Surakarta.
“Pelatihan ini adalah ikhtiar bersama agar UMKM Muhammadiyah lebih siap menghadapi perubahan zaman. Mereka perlu memahami dasar-dasar pemasaran digital dan alat-alat pendukungnya,” ujar Ketua MEBP PDM Kota Surakarta, Aji Syaekhurahman, pada Selasa (22/7).
Aji menegaskan bahwa era digital menuntut pelaku usaha untuk cepat beradaptasi, termasuk dalam hal pemasaran dan pengelolaan identitas produk. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam usaha mereka.
Materi pelatihan disampaikan secara aplikatif, mulai dari strategi membangun brand, promosi digital, hingga cara membuat konten visual yang menarik. Peserta tidak hanya mendengarkan paparan materi, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi dan praktik langsung.
Pada hari pertama pelatihan, Sabtu (19/7), Rafi Amani M.R. tampil sebagai narasumber. Ia memaparkan perbedaan strategi pemasaran tradisional dan digital serta pentingnya kehadiran bisnis di platform online. Rafi menekankan bahwa pandemi menjadi titik balik bagi pelaku usaha untuk lebih aktif memanfaatkan media sosial.
Baca juga, Panglima Tinggi Dzulfikar: KOKAM Adalah Perisai Ideologi dan Moral Bangsa
“Setelah pandemi, pelaku UMKM tidak bisa lagi mengandalkan metode konvensional. Mereka harus mampu menggunakan media digital agar bisa menjangkau pasar lebih luas,” jelas Rafi.
Peserta juga dikenalkan pada cara kerja algoritma media sosial serta teknik membuat konten promosi yang sesuai dengan karakter produk dan target audiens. Semua materi dirancang agar mudah dipahami dan diterapkan, bahkan oleh peserta yang baru pertama kali bersentuhan dengan dunia digital.

Kegiatan berlanjut pada Ahad (20/7), dengan sesi praktik bersama Ahmada Auliya Rahman. Ia memandu peserta membuat desain promosi menggunakan aplikasi Canva dan video singkat dengan CapCut. Pelatihan ini membuka wawasan peserta mengenai pentingnya visualisasi dalam promosi digital.
“Desain tidak perlu rumit, yang penting komunikatif. Video promosi juga harus menarik dan langsung mengena,” ujar Ahmada yang juga merupakan dosen Ilmu Komunikasi UMS.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis digital marketing, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan produk yang halal, higienis, dan sesuai standar sanitasi. Hal ini sejalan dengan peran Pusat Studi Halal UMS sebagai mitra keilmuan yang mendampingi UMKM menuju usaha yang berdaya saing dan berkualitas.
Dengan kerja sama ini, UMS menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi pelaku UMKM Muhammadiyah dalam menghadapi era digital. Hasil pelatihan diharapkan menjadi bekal strategis agar pelaku usaha dapat tumbuh berkelanjutan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi umat. Jika mereka kuat, maka ekonomi kita juga akan tumbuh sehat,” pungkas Aji.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha