UMP Tandangani MoU dengan 6 Universitas Taiwan
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Kiprah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai lembaga pendidikan kian melejit di ranah nasional maupun international. Kualitas pendidikan di UMP tidak diragukan lagi. Banyak prestasi yang telah diraih sehingga banyak instansi yang tertarik untuk bekerja sama dalam bidang akedimik. Bertempat di Yogyakarta pada 11 September 2017, UMP telah menandatangai Memorandum of Understanding (MoU) dengan 6 universitas yang tergabung dalam Taiwan-Indonesia Healthcare Education (TIHE).
Turut hadir dalam penandatanganan MoU sebanyak 18 instansi baik dari dalam dan luar negeri membentuk sebuah aliansi untuk bekerja sama melakukan peningkatan pada mutu pendidikan kesehatan. Instansi yang tergabung dalam aliansi ini, yaitu National Taipei University of Nursing and Health Sciences; Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe, Aceh; Hsin Sheng Junior College of Medical Care and Management; Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah; Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat; Cardinal Tien Junior College of Healthcare and Management; Universitas ‘Aisyiah Yogyakarta, D.I. Yogyakarta; Vanung University; Fooyin University; STIKES Sari Mulia Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Hungkuang University; Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; Central Taiwan University of Science and Technology; Universitas Ahmad Dahlan, D.I. Yogyakarta; Yuanpei University of Medical Technology; Universitas Muhammadiyah Bengkulu; Universitas Sebelas Maret; dan Taiwan Center-Indonesia.
Tujuan TIHE yaitu untuk merealisasikan kerangka kerja bersama di bidang pendidikan kesehatan antara instansi terkait. Diantaranya untuk berkolaborasi dalam bidang kesehatan untuk industri, program pertukaran mahasiswa dan dosen, riset bersama dengan topik kesehatan , bergabung dalam pelatihan dan pengembangan kualitas tenaga kesehatan, dan bergabung dalam riset. UMP secara terbuka menerima MoU dengan Vanung University, Fooyin University, Yuanpei University of Medical Technology, National Taipei of Nurshing and Health Sciences, Cardinal Tien Junior Collage of Healthcare and Management, and Hsin Sheng Junior Collage of Medical Care and Management. Disampaikan oleh Kepala Biro Pengembangan dan Kerjasama, Suryo Budi Santoso, Ph. D., bahwa setelah penandatanganan MoU langkah selanjutnya adalah melakukan MoA antara pihak yang bekerjasama.
“UMP telah berkomitmen untuk totalitas dalam merealisasikan MoU dengan memaksimalkan kemampuan civitas akademik di UMP,”kata Suryo. Dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), UMP telah mapan untuk melakukan kerangka kerja yang disepakati. Dosen akan didorong untuk aktif dalam melakukan riset kesehatan sehingga dapat memebrikan sumbangsih intelektual terkait masalah-masalah kesehatan. Pihaknya juga mengatakan, Taiwan sebagai negara maju telah memiliki SDM yang telah berkontribusi dalam pemecahan isu-isu kesehatan melalui riset.
UMP Membudayakan Penelitian
Ajakan kerjasama antara kedua instansi yang tergabung dalam TIHE menandakan sebagai komitmen untuk meningkatkan kualitas antara instansi. Seperti halnya UMP yang telah berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang pendidikan dengan memfasilitasi civitas akademik untuk mengembangkan kemampuan SDM. Bagi UMP penandatanganan MoU sebagai optimalisasi kekayaan intelektual civitas akademik UMP. Melalui program studi di UMP yang mengkaji dunia kesehatan akan memberikan kontribusi dalam kerangka kerja tersebut.
Prodi-prodi kesehatan di UMP mengambil peran untuk MoU tersebut. Salah satunya dengan menerbirkan artikel-artikel kesehatan yang dihasilkan melalui penelitian ilmiah sehingga dapat menunjang pengembangan kesehatan di Taiwan dan Indonesia. Civitas akademik di UMP dengan MoU tersebut akan terbiasa untuk melakukan riset-riset kesehatan. “Kegiatan riset akan membudayakan civitas akademik untuk aktif melakukan penelitian ilmiah,” tutup Suryo. (Sls)