
PWMJATENG.COM, Bulukumba – Universitas Muhammadiyah (UM) Bulukumba menggelar rapat senat terbuka dalam rangka memperingati Milad ke-6 di Auditorium KH. Ahmad Dahlan, Rabu (21/5/2025). Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga ruang refleksi untuk memperkuat komitmen dalam membangun pendidikan berkualitas dan berdaya saing.
Rektor UM Bulukumba, Jumase Basra, menegaskan bahwa momen milad menjadi sarana muhasabah bagi seluruh civitas akademika. Dalam pidatonya, ia menyampaikan pentingnya mengevaluasi capaian akademik dan non-akademik sebagai langkah strategis menuju kemajuan universitas.
“Kita harus menjadikan milad ini sebagai momentum refleksi untuk memperkuat komitmen bersama membangun universitas yang unggul di tingkat regional maupun nasional,” ucap Jumase.
Ia menegaskan bahwa salah satu misi besar UM Bulukumba adalah menyelenggarakan pendidikan berbasis kerja sama untuk mendukung Catur Dharma Perguruan Tinggi. Sejumlah kebijakan strategis pun digulirkan, mulai dari pendidikan karakter berbasis Islam, penguatan SDM, peningkatan sarana dan prasarana, hingga pemanfaatan teknologi dan sistem informasi.
“Dengan penguatan kualitas dosen, tenaga kependidikan, serta pembinaan mahasiswa dan alumni, saya optimis UM Bulukumba akan semakin maju dan kompetitif,” lanjutnya penuh semangat.
Menutup sambutannya, Rektor menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi. Ia menyebut bahwa pencapaian universitas tidak lepas dari kerja sama semua elemen kampus, termasuk panitia Milad 2025.
Sementara itu, Kepala Bidang P2Humas Kanwil DJP Sulselbartra, Sunarko, yang hadir dalam sesi kerja sama Tax Center, mengingatkan pentingnya menyiapkan generasi unggul sejak dini. Menurutnya, Tax Center menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan dunia perpajakan kepada mahasiswa.
“Pemuda adalah kunci generasi unggul. Mahasiswa UM Bulukumba harus mengetahui bagaimana sistem perpajakan bekerja, bahkan bisa menjadi konsultan atau akuntan yang memahami pengelolaan APBN,” ujar Sunarko.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk aktif sebagai relawan pajak. “Kesadaran pajak harus dibangun sejak dini. Melalui Tax Center, perguruan tinggi bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk menyosialisasikan pentingnya kepatuhan pajak,” tambahnya.
Baca juga, Generasi Alpha dan Tantangan Pendidikan Islam di Era Teknologi Canggih
Dalam sesi kuliah umum, Hudzaifah Fakhrurrozi dari Kantor Pajak Bulukumba menyampaikan tantangan pengelolaan pajak di Indonesia. Ia menyoroti rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat dan menekankan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi era bonus demografi.
“Indonesia akan memasuki masa emas pada 2045. Tapi itu harus ditunjang dengan SDM unggul, penguasaan teknologi, serta pembangunan infrastruktur,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba. Umrah Aswani, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, mewakili Bupati Bulukumba, menyampaikan penghargaan atas kontribusi UM Bulukumba dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat.
“Perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat. Kegiatan seperti KKN dan pengabdian lainnya harus terus ditingkatkan untuk mempercepat kesejahteraan daerah,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah. “Selamat milad, semoga UM Bulukumba terus menjadi kebanggaan masyarakat,” ucapnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Abdul Qadir Gassing HT, turut menyampaikan amanahnya. Ia menekankan pentingnya karakter Islami dalam membentuk generasi unggul menurut perspektif Muhammadiyah.
“Generasi unggul itu harus memiliki akidah yang kokoh, akhlak yang baik, serta mampu bermuamalah dengan profesional di bidang masing-masing,” tuturnya.
Ia juga mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam menyikapi berbagai dinamika bangsa. “Selamat milad ke-6 UM Bulukumba. Semoga makin maju dan membawa maslahat,” pungkasnya.
Kontributor : Syayyidina Ali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha