Transformasi Kader Muhammadiyah: Strategi Orbitasi dan Diaspora
Transformasi Kader Muhammadiyah: Strategi Orbitasi dan Diaspora
Oleh : Muhammad Taufiq Ulinuha (Wakil Sekretaris PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah; Wakil Ketua Kwartir Wilayah HW Jawa Tengah)
PWMJATENG.COM – Dalam sejarah panjangnya, Muhammadiyah telah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran kader-kader yang mumpuni dan berdaya saing tinggi. Namun, di era globalisasi dan disrupsi teknologi, transformasi kader menjadi kebutuhan mendesak. Strategi orbitasi dan diaspora menjadi dua pendekatan utama yang dapat memperkuat posisi kader Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan zaman.
Tantangan yang Dihadapi Kader Muhammadiyah
Globalisasi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Arus informasi yang begitu cepat, persaingan tenaga kerja yang semakin ketat, dan berkembangnya teknologi digital memaksa kader Muhammadiyah untuk terus beradaptasi. Tidak hanya itu, tantangan internal seperti regenerasi dan pembentukan karakter kader yang sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah juga menjadi perhatian utama.
Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menegaskan bahwa kader Muhammadiyah harus memiliki tiga karakter utama: integritas moral, kompetensi profesional, dan daya juang tinggi. “Kader harus menjadi solusi bagi umat dan bangsa, bukan bagian dari masalah,” ujarnya dalam sebuah seminar nasional.
Strategi Orbitasi: Mengembangkan Potensi Lokal
Orbitasi merupakan strategi untuk memperkuat peran kader di tingkat lokal. Dalam konteks ini, Muhammadiyah harus memastikan bahwa kader-kadernya memiliki peran signifikan di wilayah masing-masing, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan masyarakat. Dengan memaksimalkan potensi lokal, kader dapat menjadi motor penggerak perubahan di lingkungannya.
Langkah konkret dalam strategi orbitasi meliputi:
- Peningkatan Kapasitas SDM Muhammadiyah perlu mengadakan pelatihan dan pendidikan kader yang fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keahlian praktis. Program ini harus dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat lokal.
- Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan Lokal Kader Muhammadiyah harus membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta. Hal ini penting untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan memperluas dampak program Muhammadiyah.
- Pemberdayaan Ekonomi Umat Pembangunan ekonomi berbasis komunitas, seperti koperasi dan usaha mikro, harus menjadi prioritas. Kader Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi pelopor dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program ekonomi kreatif.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Diaspora: Menjadi Pemimpin Global
Selain orbitasi, diaspora menjadi strategi penting dalam transformasi kader Muhammadiyah. Diaspora kader berarti mengirim kader-kader terbaik ke berbagai daerah, bahkan ke luar negeri, untuk berkontribusi di tingkat nasional dan internasional. Strategi ini bertujuan agar kader Muhammadiyah tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga menjadi pemain global yang berpengaruh.
Langkah-langkah implementasi strategi diaspora antara lain:
- Peningkatan Kompetensi Bahasa Asing
Kader Muhammadiyah harus menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris dan Arab, untuk memperluas jaringan internasional dan berpartisipasi dalam forum-forum global. - Beasiswa Pendidikan Internasional
Muhammadiyah perlu menyediakan beasiswa bagi kader-kader potensial untuk melanjutkan pendidikan di universitas-universitas ternama dunia. Dengan demikian, kader dapat membawa pulang ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat. - Partisipasi dalam Organisasi Internasional
Kader Muhammadiyah harus aktif terlibat dalam organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi non-pemerintah (NGO), atau institusi global lainnya. Keberadaan kader Muhammadiyah di lingkup global akan meningkatkan citra Islam Indonesia yang moderat dan progresif.
Sinergi antara Orbitasi dan Diaspora
Orbitasi dan diaspora bukanlah dua strategi yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi. Kader Muhammadiyah yang sukses di tingkat lokal dapat dipersiapkan untuk berkontribusi di tingkat nasional dan internasional. Sebaliknya, kader yang memiliki pengalaman global dapat kembali ke daerah asal untuk membagikan ilmu dan pengalaman mereka.
Menurut Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum Muhammadiyah, “Kader Muhammadiyah harus menjadi teladan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan modern.” Pendekatan ini penting untuk memastikan bahwa kader tidak hanya kompeten secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual.
Penutup
Transformasi kader Muhammadiyah melalui strategi orbitasi dan diaspora adalah langkah visioner yang harus terus dikembangkan. Dengan memastikan kader memiliki kompetensi tinggi, integritas moral, dan daya saing global, Muhammadiyah akan tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman. Dalam proses ini, sinergi antara orbitasi dan diaspora menjadi kunci untuk mencetak kader yang tidak hanya bermanfaat bagi umat Islam, tetapi juga bagi kemanusiaan secara universal.
Editor : Ahmad