PWMJATENG.COM, Kota Magelang – SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang sukses menggelar acara Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan yang berlangsung meriah ini menjadi puncak pembelajaran P5, yang selama ini menjadi bagian integral dari kurikulum. Gelar karya tersebut menjadi wadah apresiasi atas berbagai kreativitas siswa, Kamis (14/11/24).
Acara ini resmi dibuka oleh Kepala Sekolah SMP Mutual, Wasi’un, dengan pemukulan bedug sebagai simbol dimulainya kegiatan. Dalam sambutannya, Wasi’un berpesan agar para siswa tidak hanya menikmati kegiatan ini, tetapi juga memetik pelajaran dari berbagai karya yang ditampilkan. “Hari ini kita belajar bahwa tidak semua ilmu didapat dari kelas. Pengalaman terbaik menjadi bagian dari ilmu yang nyata. Selamat mengikuti gelar karya dan ambil manfaatnya,” ujarnya.
Ketua panitia acara, Iqlima Mahmudah, menjelaskan bahwa persiapan acara ini memakan waktu dua bulan. Karya yang dipamerkan merupakan implementasi dari nilai-nilai P5, seperti gaya hidup berkelanjutan, pembangunan jiwa dan raga, kearifan lokal, suara demokrasi, hingga kewirausahaan.
“Untuk gaya hidup berkelanjutan, siswa menyiapkan apotek hidup dengan memanfaatkan tanaman herbal. Di aspek bangunlah jiwa dan raga, mereka menciptakan karya berupa senam kreatif. Sedangkan untuk kearifan lokal, ada batik jumputan hasil kreasi siswa,” ungkap Iqlima.
Tidak hanya itu, sehari sebelum acara puncak, SMP Mutual juga mengadakan pemilihan ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai bentuk pelaksanaan nilai suara demokrasi. Puncak kegiatan ini melibatkan siswa dalam berbagai kelompok kewirausahaan, di mana mereka belajar memasak dan menjual hasil masakan dalam bentuk stand kuliner.
Baca juga, Naskah Pidato Milad ke-112 Muhammadiyah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”
“Hari ini anak-anak terlihat sangat antusias. Mereka menunjukkan kreativitas yang tidak tampak di kelas. Bahkan saat persiapan, mereka sering beradu argumen, yang menunjukkan adanya prinsip dan semangat kreatif,” tambah Iqlima.
Echa, siswa kelas IX, mengaku senang dengan kegiatan ini. Menurutnya, acara ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang berbeda, tetapi juga menjadi hiburan. “Tadi saya melihat pameran batik, hasil olahan herbal dari apotek hidup, dan masakan yang dibuat langsung oleh adik-adik kelas. Rasanya seru sekali,” ujarnya dengan penuh semangat.
Selain menikmati hasil karya siswa kelas VIII, Echa juga mengapresiasi konsep stand kuliner yang dibuat oleh teman-temannya. Ia merasa pengalaman belajar praktik seperti ini lebih berkesan dibandingkan sekadar teori di kelas.
Iqlima menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan bagian dari proses pembelajaran yang memberikan bekal berharga bagi siswa. “Kami berharap pengalaman ini membekas di hati mereka dan menjadi bagian dari pelajaran hidup yang berharga,” katanya.
Acara yang berlangsung hingga sore hari ini sukses menggambarkan bagaimana pembelajaran berbasis projek mampu menggali potensi siswa. Gelar karya ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga mencakup pengalaman nyata yang melibatkan kreativitas dan kolaborasi.
Editor : M Taufiq Ulinuha