Suasana Haru dan Hangat! Ratusan Pendidik Muhammadiyah Pedan Gelar Halalbihalal Penuh Makna

PWMJATENG.COM, Klatenย โย Ratusan guru dan karyawan dari Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pedan serta Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Cabang โAisyiyah (PCA) Pedan menggelar acara halalbihalal yang penuh kehangatan dan nuansa kekeluargaan.
Acara tersebut diselenggarakan pada Rabu, 9 April 2025 bertepatan dengan 10 Syawal 1446 H di Islamic Center Muhammadiyah Pedan, Klaten, dengan mengusung tema โMerajut Silaturahmi, Mempererat Ukhuwah.โ
Sejak pukul 08.00 WIB, para tamu undangan dari berbagai lembaga pendidikan Muhammadiyah di wilayah Kecamatan Pedan sudah memadati lokasi. Suasana penuh semangat langsung terasa sejak pembukaan yang dipandu oleh MC Sri Sayekti dari IGABA (Ikatan Guru โAisyiyah Bustanul Athfal).
Pembukaan acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Faris At Tamhidan dari MIM Troketon. Suasana semakin khidmat ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Sang Surya dinyanyikan bersama-sama, dipandu oleh dirigen Dwi Hastuti (IGABA).
Momen paling mengharukan dari acara ini adalah saat pembacaan ikrar halalbihalal yang dipandu oleh Khusnul Khotimah dari MIM Kaligawe. Ikrar tersebut menjadi simbol semangat saling memaafkan dan mempererat tali ukhuwah di kalangan pendidik Muhammadiyah Pedan.
Sejumlah sambutan disampaikan oleh tokoh-tokoh penting dalam lingkungan pendidikan Muhammadiyah, antara lain:
- Elvandari Pubianti, mewakili panitia pelaksana,
- Purnadi, dari Majelis Dikdasmen PCM Pedan, dan
- Tri Sukmana, perwakilan dari Muspika Kecamatan Pedan.
Baca juga, Menjadi Muslim Produktif di Era Rebahan: Mungkinkah?
Dalam sambutannya, Elvandari menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kebersamaan antarpendidik dan mempererat jaringan silaturahmi antarlembaga pendidikan Muhammadiyah di Pedan.
Sentara itu, tausiyah yang disampaikan oleh Jazuli Fadiel menjadi bagian yang paling menyentuh hati para hadirin. Ia menegaskan bahwa seorang pendidik harus menjadikan pekerjaannya sebagai ladang ibadah, bukan sekadar pekerjaan rutin.
“Kalau hidup hanya untuk makan, maka binatang pun melakukannya. Kalau hanya untuk mencari uang, pencuri pun bisa melakukannya. Maka niatkan semua aktivitas, terutama dalam mendidik, sebagai bentuk ibadah kepada Allah,” tegas Jazuli.
Dalam ceramahnya, Jazuli juga mengingatkan pentingnya menjaga nafsu pasca-Ramadhan. Ia mengutip kisah Nabi Yusuf yang mampu menahan diri dari godaan Zulaikha sebagai contoh keteladanan dalam pengendalian nafsu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jenis-jenis nafsu seperti nafsu lawwamah, yakni nafsu yang menyesal setelah berbuat dosa namun belum bisa meninggalkannya, serta nafsu muthmainnah, yaitu kondisi jiwa yang tenang dan tenteram karena dekat dengan Allah.
Acara ditutup pada pukul 11.00 WIB dengan suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan. Para peserta tampak antusias saling berjabat tangan dan bercengkerama, menandakan keberhasilan acara ini dalam membangun ukhuwah Islamiyah.
Menurut panitia, kegiatan halalbihalal ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga menjadi wadah penting dalasm membina kolaborasi antarpendidik Muhammadiyah. Ke depan, acara semacam ini diharapkan bisa terus berlanjut dengan skala yang lebih besar dan inovatif.
Kontributor : Muhammad Farhanย Alย Yuflih
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha