Skandal Sepak Bola: Ketika Kecurangan Merusak Citra Olahraga dan Kemanusiaan
Skandal Sepak Bola: Ketika Kecurangan Merusak Citra Olahraga dan Kemanusiaan
Oleh : Amar Fitrah (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng)
PWMJATENG.COM – Sepak bola, sebagai olahraga paling populer di dunia, olahraga ini banyak memikat perhatian Masyarakat luas bahkan menjadi hobi di banyak kalangan masyarakat di dunia, mulai dari anak-anak, remaja, orang-orang dewasa maupun yang sudah lanjut usia. Tidak hanya kaum adam saja yang menyukainya, namun juga kaum hawa mulai banyak yang menyukai bahkan menjadi pemain dalam olahraga ini.
Dilansir dari halaman tempo.co, tahun lalu Indonesia menempati posisi kedua yang masyarakatnya menggilai olahraga sepak bola, dengan angka sebanyak 77 persen, berada di bawah Nigeria yang penggila bolanya ada di angka 83 persen.
Sepak bola, sering kali menjadi cerminan dari nilai-nilai kehidupan. Sayangnya, dalam dunia sepak bola, kita sering kali menyaksikan berbagai bentuk kecurangan, mulai dari tindakan individu hingga skandal yang melibatkan banyak pihak. Kecurangan ini tidak hanya merugikan tim lawan, tetapi juga merusak citra olahraga itu sendiri.
Kecurangan dalam sepak bola sebenarnya merupakan cerminan dari sifat manusia yang serakah dan ingin menang dengan cara apapun. Padahal, dalam Islam, kemenangan yang sejati adalah kemenangan yang diraih dengan cara yang halal dan baik. Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8 mengajarkan kita untuk berlaku adil, bahkan terhadap lawan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Kaitan dengan Kehidupan Sehari-hari
Kecurangan dalam sepak bola bukanlah fenomena yang berdiri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering kali dihadapkan pada berbagai bentuk kecurangan, baik dalam skala kecil maupun besar. Mulai dari kecurangan dalam ujian, korupsi, hingga penipuan. Semua tindakan ini pada dasarnya memiliki akar yang sama, yaitu keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi tanpa memerdulikan hak orang lain.
Baca juga, Hukum dan Etika dalam Berdemokrasi
Rasulullah SAW pernah bersabda:
إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا
yang artinya, “Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling mulia akhlaknya,” [HR Bukhari: 6035, Muslim: 2321, Ahmad: 6505]
Hadis di atas mengingatkan kita bahwa kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh harta atau kedudukan, melainkan oleh akhlak yang baik. Akhlaq yang baik tentunya mencakup kejujuran, amanah, dan sikap adil terhadap sesama.
Untuk mengatasi masalah kecurangan, diperlukan upaya bersama dari semua pihak. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Peningkatan kesadaran: Melalui pendidikan agama dan moral sejak dini, kita dapat menanamkan nilai-nilai kejujuran dan sportivitas pada generasi muda.
- Penegakan hukum: Hukum harus ditegakkan secara tegas terhadap pelaku kecurangan, tanpa pandang bulu.
- Penguatan pengawasan: Pengawasan yang ketat perlu dilakukan baik dalam dunia olahraga maupun dalam berbagai aspek kehidupan lainnya.
- Pengembangan karakter: Pembentukan karakter yang kuat pada individu sangat penting untuk mencegah terjadinya tindakan kecurangan.
Ikhtisar
Kecurangan yang terjadi tidak hanya dalam sepak bola namun juga dalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk selalu berlaku jujur, adil, dan amanah dalam segala hal. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan. Wallahu a’lam bishowab.
Editor : M Taufiq Ulinuha