
PWMJATENG.COM, Kebumen – Suasana Pantai Laguna, Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kebumen, tampak berbeda pada Rabu pagi (30/4/25). Sekitar 86 siswa kelas 5 SD Kreatif Muhammadiyah Gombong tampak bersemangat mengikuti kegiatan outing class bertema pelestarian lingkungan. Mereka didampingi enam guru serta melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) dan perangkat desa setempat.
Outing class kali ini mengangkat tema “Eksplorasi Ekosistem Pantai Selatan: Penangkaran Penyu dan Penanaman Pohon Cemara serta Mangrove”. Tujuannya jelas, menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa sejak dini. Mereka tidak hanya diajak melihat proses penangkaran penyu, tetapi juga diberi kesempatan menanam pohon cemara dan mangrove secara langsung.
“Kegiatan ini sangat penting untuk melatih kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar,” ujar Fathul Adhim, wali kelas 5 SD Kreatif Muhammadiyah Gombong, saat memberikan sambutan. Ia berharap, pohon-pohon yang ditanam hari ini kelak menjadi warisan hijau yang bermanfaat.
“Pohon yang kita tanam semoga memberi manfaat besar bagi lingkungan di masa depan, sekaligus menjadi bukti kontribusi kecil kita terhadap alam,” lanjutnya.
Selama kegiatan berlangsung, para siswa tampak antusias. Mereka mendengarkan penjelasan tentang proses penetasan telur penyu, pentingnya menjaga kelestarian ekosistem pesisir, hingga cara menanam pohon yang benar. Kegiatan ini menjadi pengalaman langsung yang tidak mereka temui di dalam ruang kelas.
Kepala Sekolah SD Kreatif Muhammadiyah Gombong, Eny Hanifatun Nurjanah, turut hadir dan mendampingi siswa. Ia menjelaskan bahwa program outing class semacam ini merupakan bagian dari pembelajaran kontekstual yang telah menjadi program unggulan sekolah.
Baca juga, Kebebasan Pers dan Gaung Demokrasi Indonesia: Pilar yang Tak Boleh Runtuh
“Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari alam. Mereka harus merasakan sendiri pentingnya menjaga dan merawat lingkungan,” ujar Eny.
Dukungan penuh datang dari masyarakat setempat. Munadi, Koordinator KTH Cemara, menyambut baik inisiatif pihak sekolah yang melibatkan komunitas lokal dalam program pendidikan lingkungan.
“Kami senang sekali bisa terlibat. Kegiatan seperti ini mempererat hubungan antara masyarakat dan sekolah, apalagi menyangkut upaya pelestarian alam,” tutur Munadi.
Kepala Desa Lembupurwo, Cokro Aminoto, juga hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pengenalan lingkungan sejak dini merupakan langkah penting dalam mencetak generasi yang peduli terhadap alam.
“Anak-anak inilah yang nanti akan menjadi pelindung lingkungan kita. Edukasi seperti ini sangat strategis,” kata Cokro.
Kegiatan outing class diakhiri dengan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut. Momen ini menjadi simbol harapan akan masa depan yang lebih hijau dan lestari. Para siswa pun tampak bangga bisa berkontribusi langsung dalam upaya pelestarian lingkungan.
Kontributor : Erlin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha