
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Suasana penuh semangat mewarnai hari terakhir kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi) di SMP Ahmad Dahlan Boarding School – Fullday School Sukoharjo, Kamis, 17 Juli 2025. Sebagai penutup yang tak terlupakan, para siswa baru kelas 7 diajak menikmati pengalaman berkuda dan outbound di Permata Stable, Sukoharjo.
Kegiatan ini disambut antusias oleh seluruh peserta. Tak hanya menyenangkan, berkuda juga menjadi ajang pembentukan karakter, pelatihan keberanian, dan pengenalan alam secara langsung. Yazid, siswa baru asal Sukabumi, tampak begitu bahagia. “Saya sangat senang bisa berkuda hari ini. Ini pengalaman pertama saya, dan rasanya menyenangkan sekali,” katanya dengan wajah ceria.
Tak hanya berkuda, sesi outbound juga membuat para siswa aktif dan kompak. Beberapa permainan kerja sama tim mendorong siswa untuk saling mengenal, memperkuat solidaritas, dan membangun semangat kolektif. Pendamping kegiatan menyebutkan bahwa metode pengenalan lingkungan berbasis pengalaman langsung terbukti efektif membentuk kedekatan emosional antarsiswa.
Baca juga, PDM Banyumas Tembus 62% Target KPI, PWM Jateng Beri Apresiasi Tinggi
Kegiatan MPLS dan Fortasi tahun ini berlangsung selama empat hari, dimulai sejak Senin, 14 Juli 2025. Pada hari pertama, seluruh siswa diperkenalkan dengan sistem pembelajaran, fasilitas sekolah, serta nilai-nilai dasar yang menjadi budaya di lingkungan SMP Ahmad Dahlan. Tema hari itu adalah All About School.

Hari kedua diisi dengan agenda edukatif bertema Peaceful Without Bullying: Tetap Asyik Tanpa Mengusik. Materi ini disampaikan oleh seorang psikolog profesional yang mengajak siswa memahami dampak bullying dan pentingnya membangun lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Sesi ini dilanjutkan dengan pembelajaran Kemuhammadiyahan, yang mengenalkan prinsip-prinsip dasar gerakan Muhammadiyah.
Memasuki hari ketiga, siswa kembali mendalami nilai-nilai Kemuhammadiyahan pada sesi kedua. Selain itu, mereka mengikuti Asesmen Diagnostik Non-Kognitif. Tes ini bertujuan untuk mengenali potensi diri, karakter, dan kecenderungan pribadi masing-masing siswa. Hasilnya akan menjadi salah satu acuan dalam proses pembimbingan selama mereka menempuh pendidikan di sekolah tersebut.
“Seluruh rangkaian kegiatan MPLS dan Fortasi kami rancang untuk membentuk karakter unggul, memperkuat nilai spiritual, dan menanamkan semangat kolaboratif dalam diri siswa,” ujar salah satu guru pembimbing. Ia menambahkan bahwa metode yang dipakai tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif, sehingga siswa dapat memahami nilai-nilai secara menyeluruh.
Kontributor : Anugroho
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha