AUMBerita

Serunya Belajar di Luar Kelas! Murid SD Muhammadiyah PK Solo Antusias Buat Ecoprint Ramah Lingkungan

PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 66 murid kelas III SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti kegiatan outing class yang edukatif dan menyenangkan di Roel’s Craft Handmade, Jl. Demak Bintoro III No.22, Nusukan, Solo, pada Jumat (9/5/2025). Dalam kesempatan ini, mereka mempelajari pembuatan ecoprint menggunakan teknik steaming.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari penguatan pembelajaran tematik, khususnya dalam mengenalkan teknik pewarnaan alami yang ramah lingkungan. Koordinator tim kelas III, Atit Nur Ariyanna, menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengedukasi murid tentang alternatif pewarnaan tekstil yang tidak merusak lingkungan.

“Sebelumnya, para murid sudah mencoba teknik pukul atau pounding. Kali ini kami kenalkan teknik steaming agar mereka semakin paham tentang proses pewarnaan alami sekaligus memahami dampak negatif bahan kimia bagi lingkungan,” jelas Atit.

Teknik steaming merupakan metode pembuatan ecoprint dengan cara mengukus kain yang sudah disusun dengan dedaunan pilihan. Proses ini dianggap lebih kompleks dibanding teknik lain karena memerlukan lebih banyak tahapan serta ketelitian.

Pukul 07.30 WIB, rombongan murid bersama enam guru pendamping berangkat menggunakan bus menuju lokasi praktik. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit sebelum akhirnya mereka tiba di Roel’s Craft Handmade dan disambut hangat oleh pemiliknya, Rueli Mayasari.

“Kami senang sekali menerima kedatangan adik-adik dari SD Muhammadiyah PK. Perhatikan dengan saksama setiap prosesnya agar motif dan warna yang dihasilkan sesuai harapan,” tutur Rueli dalam sambutannya.

Baca juga, Keanekaragaman Hukum dalam Islam: Keteladanan Rasulullah dan Kebijaksanaan Para Sahabat

Rueli pun langsung memandu proses pembuatan ecoprint teknik steaming. Ia menjelaskan, tahap pertama adalah merendam kain dalam air tawas selama 10 menit, lalu membilas dan menjemurnya. Tahap berikutnya, daun ditata di atas kain dengan posisi tulang daun menghadap ke bawah. Setelah itu, kain digulung menggunakan pipa paralon lalu diikat kuat. Gulungan kain tersebut kemudian dikukus selama dua jam. Terakhir, kain diangkat, daun dihapus dengan hati-hati, lalu dijemur hingga kering.

Selama proses berlangsung, para murid tampak antusias mengikuti setiap arahan. Salah satu murid, Medina Khanza Rafani, mengungkapkan kegembiraannya karena dapat terlibat langsung dalam praktik lapangan.

“Kami senang sekali karena bisa belajar langsung dan ikut membuat ecoprint. Kami juga diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi selama praktik,” ungkap Medina dengan wajah ceria.

Kegiatan outing class ini tidak hanya sebatas belajar membuat kerajinan tangan, tetapi juga menjadi bagian dari implementasi pembelajaran deep learning. Murid tidak hanya menerima teori, tetapi juga memperoleh pemahaman kontekstual melalui pengalaman nyata.

Menurut Atit, pendekatan ini penting untuk menumbuhkan semangat berpikir kritis, kolaboratif, serta mengasah kreativitas dan jiwa sosial murid. Ia menambahkan bahwa sekolah terus berupaya menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pengalaman hidup yang membekas.

“Melalui kegiatan seperti ini, murid dapat memahami bahwa menjaga lingkungan itu bisa dimulai dari hal kecil seperti memilih bahan alami dalam pewarnaan,” tambah Atit.

Kontributor : Nikmah Hidayati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE