SD Muhammadiyah 1 Ketelan Terima Hibah 30 Rapor Kesehatanku dari Dinkes Solo
PWMJATENG.COM, SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan bersinergi dan memantaskan diri menjadi sekolah sehat rujukan tingkat Provinsi Jawa Tengah, menyusul mendapatkan hibah 30 Rapor Kesehatanku Buku Catatan Kesehatan Peserta Didik tingkat SD/MI dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surakarta.
Hibah buku diserahkan oleh Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Agus Subagyo kepada Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko, Selasa Siang (18/2/20).
Agus mengatakan, Rapor kesehatanku berisi buku informasi kesehatan, pengetahuan kesehatan dan catatan ksehetan berisi lembar pencatatan hasil pelayanan kesehatan.
“Peserta didik yang berperilaku hidup bersih dan sehat turut mewjudkan pribadi berkakarakter positif dan mendukung melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang muaranya menjadi generasi sehat, cerdas dan berprestasi, di DKK stok buku ada 30 dan 1 poster ASI silakan diambil,” ujarnya.
Agus menjelaskan, Buku ini merupakan salah satu sumber yang bisa dimanfaatkan peserta didik dan orang tua untuk menumbuhkembangkan dan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat serta menghindari perilaku berisiko.
“Kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat dikalangan para siswa Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah suatu hal yang tak bisa ditawar lagi dan ini merupakan kebutuhan mendasar demi terciptanya sumberdaya manusia yang tangguh,” lanjutnya.
“Kebiasaan hidup bersih dan sehat ini diharapkan menjadi budaya anak-anak yang terus dibawa sampai dewasa dan menjadi orang tuanya nanti, tidak kalah penting contoh dan teladan dari para guru, orang tua sangat diharapkan demi terciptanya budaya hidup bersih dan sehat,” sambung dia.
Kepala Sekolah Hj. Sri Sayekti melalui Waka Humas, Jatmiko mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surakarta.
“Buku ini menjadi kebahagiaan tersendiri untuk mendukung sekolah sehat dan ke depan akan ada ruang laktasi yang sudah diatur dalam Permenkes RI Nomor 15 Tahun 2013,” ungkapnya.
Jatmiko menambahkan, Buku ini bersifat rahasia, hanya orang tua, guru, tenaga kesehatan yang dapat menggunakan buku ini, atau pemilik buku ini yang menentukan siapa saja yang boleh melihat dan menggunakan buku ini.
“Semoga terwujud ruang laktasi beserta fasilitas beserta beberapa fasilitas mulai dari poster ASI, Lemari pendingin dan wastafel serta kelengkapannya,”imbuhnya.
Penyediaan ruang ASI bertujuan memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan memenuhi hak anak untuk mendapatkan ASI eksklusif.
Selain itu, ruang laktasi di sekolah meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah terhadap pemberian ASI eksklusif. (Humas, Jatmiko)
One Comment