SD Muh. 1 Ketelan Bikin 44 Modul di Tengah Pandemi
PWMJATENG.COM, SOLO – Pandemi Covid-19 melahirkan kreativitas Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah yang saat ini tengah mengkaji dan melakukan penyusunan untuk modul offline dan digital di Schoology terkait sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Penyusunan modul selama empat hari mulai Selasa hingga Jum’at (23-26/6/20). Setidaknya, akan ada 44 modul materi di mana peserta didik akan diberikan akses untuk menggunakan modul tersebut.
“Kegiatan penyusunan modul pembelajaran mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan karakter yang muaranya menumbuhkan generasi anak bangsa unggul dan cerdas. Diikuti sebanyak 44 guru dan 21 karyawan ikuti pelatihan IT, integritas dan loyalitas, adanya pandemi berdampak akselerasi digitalisasi informasi dan teknologi,” ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko, Jum’at (26/6/2020).
Pihaknya pun mengharapkan, dengan adanya pelatihan penyusunan modul ini bisa memberi nilai tambah dan motivasi dalam menulis.
Mengenai tahun ajaran baru sekolah akan melaksanakan pembelajaran tatap muka menunggu surat edaran Dinas Pendidikan Kota Surakarta dan pembelajaran jarak jauh di mulai bersamaan, yakni 13 Juli 2020.
Menjaga momentum dan solusi masalah bagi yang tidak memiliki akses ke perangkat pembelajaran yang diperlukan. Gawai yang memadai, seperti telepon pintar (smart phone), tablet, atau computer.
Jatmiko menyarankan, memulai sesuatu hal yang baru adalah susah. Maka harus dilatih, bisa diawali menjadi pendengar dan pembaca yang baik. Dia lalu mengutip Surat an-Nahl Ayat 78.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.”
Menurut Jatmiko pegiat berita sekolah tiga komponen harus dimaksimalkan agar manusia memperoleh pengetahuan.
Dengan pengetahuan yang luas maka tulisan akan bagus dan menginspirasi banyak orang khususnya peserta didik.
Jatmiko menegaskan, kegiatan semacam ini sangat bagus untuk meningkatkan sumber daya manusia dan menambah wawasan.
Kegiatan belajar mengajar selalu berubah seiring perkembangan zaman. “Proses pembelajaran mulai bergeser ke student center learning, yakni kegiatan belajar mengajar menitikberatkan pada keaktifan siswa,” pungkasnya. (Humas, Jatmiko)