Kolom

SCENT OF FEROMON

Oleh Hayati Nufus

PERNAH nonton film Scent Of Woman ? Sebuah film yang dibintangi Alpacino rilis tahun 1992, bercerita tentang seorang veteran tua yang buta namun memiliki penciuman sangat tajam sehingga mampu membedakan berbagai aroma parfum wanita di sekelilingnya. Film yang pemeran utamanya Alpacino diganjar piala oscar itu, sangat recomanded untuk ditonton, meskipun judul dengan jalan cerita tidak saling berhubungan.

Menurut penelitian aroma atau wewangian bisa mempengaruhi mood, kesehatan dan psikologis seseorang, maka tidak heran jika banyak klinik medis maupun estetika menggunakan wewangian tertentu dalam rehabilitasi medik dan perawatan kecantikan. Salah satu terapi dengan memanfaatkan receptor bau adalah aromaterapi dengan menggunakan essential oil yang berasal dari aroma bunga atau rempah. Sebut saja contoh essential oil dengan aroma bunga lavender menjadi aroma yang sangat digemari pecinta aromaterapi karena diyakini mampu memberi efek rileksasi pada tubuh dan menghilangkan stres.

Tiga hal yang sangat dicintai Rosul pernah Ia sebutkan berabad-abad silam yaitu wanita, wewangian dan shalat.(HR. An-Nasa’i).
Namun demikian Rosulullah melarang wanita menggunakan wewangian saat keluar rumah ( HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad ), karena dikhawatirkan rangsang indera bau ini akan menimbulkan sensasi pada lawan jenis dan mengundang hal-hal tidak diinginkan. Mungkin kita pernah merasakan ada sensasi khusus ketika membaui wewangian tertentu, artinya indera penciuman bekerja efektif mengirimkan sinyal pada simpul syaraf dan otak kemudian emosi memberi respon sesuai pengalaman yang tersimpan dalam memori bawah sadar kita.

Adalah seorang ilmuwan bernama Jean-Henri Fabre di tahun 1870 mengamati serangga ngengat betina keluar dari kepompong dan diletakkan dalam kandang kawat di atas meja studinya. Pada malam hari ia melihat lusinan ngengat jantan berkumpul mengerubungi kandang kawat dan ia bertanya bagaimana caranya ngengat jantan dapat menemukan ngengat betina di mejanya?setelah bertahun-tahun mengamati prilaku ngengat ia berkesimpulan feromonlah yang mengundang ngengat jantan untuk datang.

Feromon berasal dari bahasa Yunani ‘phero’ artinya pembawa dan ‘mone’ sensasi, feromon adalah zat kimia yang berasal dari kelenjar endokrin digunakan oleh makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok dan untuk membantu proses reproduksi.

Contoh sederhana seekor ular jantan bila bertemu dengan ular betina dari dalam tubuhnya akan keluar feromon kemudian ditangkap oleh indera penciuman ular betina sehingga memicu hipotalamus untuk mengeluarkan hormon-hormon gonadotropin yang menimbulkan hasrat untuk bercinta.

Walaupun feromon bisa disebut parfum namun tidak seperti parfum pada umumnya, ia tidak berbau dan tidak tampak. Pada manusia biasanya zat itu dikeluarkan saat ia berkeringat dan dapat bertahan beberapa saat pada pakaian. Selain itu feromon juga dihasilkan di ketiak, wajah dàn kemaluan, serta mulai dihasilkan ketika seseorang memasuki masa pubertas (baligh).

Menarik bila kita nikmati lagu lawas karangan Titik Puspa tentang prilaku seseorang bila terkena sengatan feromon,

Jatuh cinta berjuta rasanya biar siang biar malam terbayang wajahnya
Jatuh cinta berjuta indahnya, biar hitam biar putih manislah tampaknya…..

Yang perlu kita sadari mekanisme kerja zat feromon beserta senyawa lainnya ternyata berasal dari rangsang indera ( mata, pendengaran, penciuman, kulit dan lidah), setuju atau tidak tentang pengaruh feromon pada rangsang syahwat manusia syariat telah memberi rambu-rambu bagaimana berinteraksi dengan lawan jenis diantaranya ghodul bashor ( menahan pandangan) dan menghindari berkhalwat berdua-dua dengan yang bukan mahram.

Seperti sebuah pabrik yang membutuhkan manajemen input dan proses yang benar agar menghasilkan produk yang berkualitas, diri kita pun memerlukan manajemen feromon untuk menjadikan hidup yang indah ini makin elok karena bila tidak maka feromon akan membawa kita dalam kebahagiaan semu dan kesengsaraan. Allah memberi kita dua jalan maka pilihlah!
Wallahu a’lam.
________
Kerjo, Karanganyar, Rajab 1441 H
( tulisan terinspirasi tulisan chemistry of love Afifah Afra dan dari berbagai sumber)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE