Sambut Milad 20 tahun, Perguruan Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Gelar Webinar Kesehatan
PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Perguruan Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta menyelenggarakan webinar dengan tajuk ‘’Menjaga Ketahanan Tubuh dalam Masa Pandemi’’, Sabtu (14/11). Kegiatan diikuti orang tua wali siswa dari KBTK Aisiyah, SD-SMP-SMA Muhammadiyah PK melalui zoom meeting dan youtube sekolah.
Wabah COVID-19 mungkin dapat membatasi ruang gerak sosial kita, namun tidak menghalangi semangat untuk berkarya dan mengabdi. Perguruan Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta menyambut milad yang ke-20 tahun dengan menggelar rangkaian kegiatan salah satunya webinar bertema kesehatan.
Acara ini dilaksanakan untuk mengedukasi semua orang tua, siswa, dan guru ihwal cara menjaga ketahanan tubuh di masa pandemi COVID-19 ditinjau dari dunia medis, psikologi, dan gizi. Gelaran webinar ini mendapuk Dra. Partini, M.Si dosen psikologi UMS, dr. Hari Wahyu N., Sp. A (K) selaku dokter RSUD Moewardi Surakarta, Ratna Wardatun N, S.Gz, selaku ahli gizi PKU Muhammadiyah Surakarta sebagai pembicara.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Komite Perguruan Muhammadiyah PK Kottabarat, Drs. Marpuji Ali, M.SI.
“Alhamdulillah, puji syukur kita dapat melewati 20 tahun berdirinya Perguruan Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat. Webinar ini sinergi dengan tema yang diusung milad Muhammadiyah yang ke-108 tahun yakni meneguhkan gerakan keagamaan hadapi pandemi dan masalah negeri.’’ tutur Drs. Marpuji.
Beliau juga meminta seluruh warga Perguruan Muhammadiyah PK Kottabarat untuk selalu menambah wawasan mengokohkan imun dan iman selama pandemi.
Sesi pertama dibuka dengan pemaparan materi dari dr. Hari. Dokter anak kelahiran Jakarta ini, menyampaikan bahwa kita harus memperhatikan pola asuh anak. Orang tua dapat memodifikasi secara kreatif, sesuai dengan usia dan nyaman aktivitas yang dapat dilakukan di rumah agar tumbuh kembang tetap optimal.
“Dengan segala permasalahan yang muncul akibat COVID-19 membuat anak di rumah lebih berisiko daripada di sekolah, ditunjukkan dengan data kekerasan terhadap anak yang meningkat selama pandemi. Untuk semua pihak harus berperan, mewujudkan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat,” papar dr. Hari kepada peserta webinar.
Lalu bagaimana arti menjaga ketahanan tubuh selama pandemi dari psikolog? Dari kaca mata psikologi ketahanan tubuh dapat dipengaruhi oleh perubahan sikap atau perilaku diri.
“Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan, sebisa mungkin kita mendapat informasi yang benar terkait pandemi untuk mengurangi ketakutan yang tidak diinginkan. Apabila individu merasa takut bahwa perilaku mereka menganggu kesehatan maka mereka akan mengubah perilaku untuk mengurangi kekuatan tersebut. Pesan-pesan kesahatan seyogyanya dapat ditanggapi secara positif,” ungkap Dra. Partini, M.Si.
Gizi dan pola makan anak saat pandemi sangat penting untuk diperhatikan. Nutrisi berpengaruh dalam rangka menjaga ketahanan imun. “Orang tua harus lebih pintar, untuk memenuhi kebutuhan gizi si anak, agar terpenuhi,’’ imbuh Ratna.
Lebih lanjut, ahli gizi yang bertugas di PKU Muhammadiyah Surakarta itu menuturkan bahwa satu jenis makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi secara penuh, harus menyiapkan aneka makanan yang bergizi. Makro dan mikro nutrian tercukupi tentunya disesuaikan dengan usia anak/ panduan. Kecukupan nutrisi, istrihat yang cukup, menciptakan lingkungan sehat untuk anak adalah kunci untuk menjaga ketahanan tubuh di kala pandemi. (Aryanto/Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta)