Khazanah Islam

Salat Subuh Berjamaah: Menjemput Keistimewaan dan Menggerakkan Umat dari Masjid

PWMJATENG.COM, Surakarta – Subuh di hari biasa sering kali menjadi waktu paling berat untuk bangun, apalagi melangkahkan kaki ke masjid. Namun bagi seorang Muslim yang memahami hakikat ibadah ini, salat subuh berjamaah bukan hanya rutinitas, melainkan bentuk penghambaan yang sarat makna spiritual dan sosial.

Imron Rosyadi, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, menyerukan pentingnya bukan hanya menjalankan salat subuh secara berjamaah, namun juga menjadi penggeraknya. Menurutnya, umat Islam perlu memulai dari lingkup terkecil, yakni lingkungan sekitar, untuk membumikan semangat salat subuh berjamaah.

Ia menegaskan bahwa salat subuh memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki salat lainnya. Bahkan salat sunnah sebelum subuh, yakni salat qabliyah, merupakan ibadah yang sangat dijaga oleh Nabi Muhammad SAW. Imron menyampaikan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan salat qabliyah subuh, bahkan dalam kondisi safar sekalipun. Ini menjadi teladan bagi umat Islam agar tidak meremehkan salat sunnah tersebut.

Dalam kerangka hukum fikih, salat subuh berjamaah termasuk sunnah muakkadah, yakni sangat dianjurkan. Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah juga mempertegas bahwa salat wajib berjamaah di masjid merupakan bagian dari sunnah muakkadah, meskipun berbeda pandangan dengan mazhab Hanbali yang menganggapnya wajib. Namun, perbedaan tersebut tidak menjadi penghalang bagi Muhammadiyah untuk terus mendorong umat memakmurkan masjid melalui salat berjamaah.

Imron juga memaparkan dalil-dalil tentang keistimewaan salat subuh. Salah satunya termaktub dalam Surah Al-Isra’ ayat 78:

“أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا”

Artinya: “Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’ [17]: 78)

Menurut penjelasan Imron, ayat ini menunjukkan betapa besar perhatian Allah terhadap salat subuh. Waktu fajar menjadi saat sakral yang disaksikan langsung oleh para malaikat, menjadikannya penuh keberkahan.

Baca juga, Tren Fashion Muslimah: Antara Syariat dan Gaya Hidup Modern

Hadis Nabi SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah RA dalam Shahih Bukhari juga menguatkan keutamaan ini. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa malaikat penjaga siang dan malam bertemu pada waktu salat subuh dan ashar. Tafsir Ibnu Katsir menambahkan, pergantian tugas dua malaikat penjaga tersebut terjadi saat salat subuh, menjadikannya momen spiritual yang sangat istimewa.

Lebih jauh, Imron mengingatkan bahwa ada jaminan surga bagi mereka yang melaksanakan salat subuh dan ashar secara konsisten. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa melaksanakan salat bardain (subuh dan ashar), maka dia akan masuk surga.”

Hadis ini menjadi motivasi besar bagi kaum Muslimin untuk senantiasa menjaga salat subuh, terutama secara berjamaah. Bagi Imron, salat subuh bukan hanya sarana mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga jalan untuk membangun kedisiplinan, menanamkan ketaatan, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah.

“Salat subuh berjamaah memiliki peran ganda, bukan sekadar ibadah vertikal kepada Allah, tetapi juga membentuk karakter sosial umat,” jelasnya. Menurutnya, orang yang terbiasa bangun dini hari dan datang ke masjid, memiliki kontrol diri yang lebih kuat dan kesadaran spiritual yang lebih tinggi.

Imron menutup dengan ajakan reflektif. Ia mengajak umat Islam untuk tidak hanya menjadi pelaku salat subuh berjamaah, tapi juga pelopor gerakan spiritual ini di lingkungan masing-masing. Dengan cara ini, masjid akan kembali hidup, dan umat akan menemukan kekuatannya dalam kebersamaan dan keberkahan fajar.

Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE