Resensi Buku: Moderasi Islam Nusantara (Studi Konsep dan Metodologi)
Resensi Buku: Moderasi Islam Nusantara (Studi Konsep dan Metodologi)
Oleh : Fajar Abdul Aziz, Yusuf Maulana Syifa, Mustofa Achmad (Mahasiswa T.I Politeknik Harapan Bersama Tegal)
PWMJATENG.COM – Islam Nusantara sebagai sebuah gagasan telah menjadi sorotan penting dalam diskusi keagamaan di Indonesia. Buku Moderasi Islam Nusantara (Studi Konsep dan Metodologi) karya Prof. Dr. H. Muhammad Hasan, S.Ag., M.Ag. hadir untuk menggali lebih dalam konsep Islam moderat yang tidak hanya relevan dengan konteks lokal tetapi juga memberikan jawaban atas tantangan global. Diterbitkan oleh Duta Media Publishing pada tahun 2017, buku ini menjadi rujukan utama bagi pembaca yang ingin memahami moderasi Islam dalam konteks Indonesia.
Buku ini diawali dengan pembahasan tentang konsep Wasathiyyah, sebuah istilah dalam Islam yang merujuk pada sikap moderat, toleran, dan seimbang. Konsep ini tidak hanya berbasis pada ajaran Al-Qur’an, tetapi juga terwujud dalam praktik keberagamaan di Indonesia melalui pengaruh organisasi-organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Islam moderat menjadi penting dalam konteks keberagaman Indonesia, di mana pendekatan inklusif menjadi kunci menjaga harmoni sosial.
Struktur buku ini dibagi menjadi beberapa bagian penting. Bab pertama menyoroti Islam moderat sebagai inti dari ajaran Islam Nusantara. Nilai-nilai seperti tawasuth (jalan tengah), tawazun (keseimbangan), dan tasamuh (toleransi) menjadi fondasi dalam membangun pendekatan keagamaan yang relevan dengan tantangan zaman. Bab kedua membahas metodologi penelitian yang digunakan penulis, yakni pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka. Penulis menganalisis berbagai sumber, seperti buku dan jurnal, untuk merumuskan konsep moderasi dalam aspek aqidah, fikih, dan kehidupan sosial.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Bab ketiga, yang menjadi inti pembahasan, mengupas Islam Nusantara sebagai bentuk interpretasi unik dari ajaran Islam universal yang disesuaikan dengan nilai-nilai lokal. Proses Islamisasi di Nusantara berlangsung damai, menciptakan praktik keberagamaan yang harmonis dan inklusif. Tradisi keagamaan ini dipengaruhi oleh teologi Asy’ariyah, fikih Syafi’iyah, dan tasawuf Ghazalian, yang menunjukkan kemampuan Islam untuk beradaptasi tanpa kehilangan prinsip-prinsip dasarnya. Penulis menekankan bahwa Islam Nusantara adalah model keberagamaan yang tidak hanya berbasis teologi, tetapi juga menjadi panduan sosial yang relevan bagi masyarakat pluralistik Indonesia.
Buku ini memiliki banyak keunggulan. Analisisnya yang mendalam dan berbasis akademis menjadikannya sumber referensi penting untuk studi Islam moderat. Bahasa yang digunakan tetap mengalir dan mudah dipahami, sehingga relevan tidak hanya bagi kalangan akademisi tetapi juga pembaca umum. Selain itu, relevansi buku ini dalam menghadapi tantangan seperti radikalisme dan intoleransi menjadikannya panduan praktis untuk memahami bagaimana Islam Wasathiyyah dapat menjaga harmoni sosial.
Namun, ada beberapa aspek yang masih dapat ditingkatkan. Misalnya, eksplorasi yang lebih mendalam tentang peran organisasi Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi. Penyertaan studi kasus atau pengalaman lapangan juga akan memperkaya wawasan pembaca tentang penerapan konsep Islam Nusantara dalam kehidupan nyata. Kesimpulannya, Moderasi Islam Nusantara (Studi Konsep dan Metodologi) adalah sebuah karya yang penting dan relevan dalam memahami Islam moderat di Indonesia. Dengan fokus pada moderasi, toleransi, dan maslahat umat, buku ini menjadi bacaan yang tak hanya memperluas wawasan tetapi juga menginspirasi praktik keberagamaan yang damai. Sebuah buku yang layak menjadi referensi utama di tengah dinamika keberagamaan yang terus berkembang.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha