AUMBerita

Rektor UMS Ajak PCM Kartasura Bersinergi, Bongkar Makna Baru “PT” dalam Dakwah dan Pendidikan

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat jaringan dakwah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di tingkat akar rumput. Hal ini tercermin dari kehadiran langsung Rektor UMS, Harun Joko Prayitno, dalam Pengajian Ahad Kliwon yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kartasura, Minggu (18/5), di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Cabang Kartasura.

Dalam sambutannya, Harun menegaskan bahwa Kartasura memiliki posisi strategis dan kultural yang istimewa bagi UMS. Ia menyebut daerah tersebut sebagai “kauman-nya” UMS karena banyak dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UMS yang tinggal di wilayah tersebut.

“Secara geografis dan kultural, Kartasura ini bisa dikatakan sebagai ‘kauman-nya’ UMS. Maka sudah selayaknya hubungan antara UMS dan PCM Kartasura menjadi sinergis dan strategis,” ujar Harun.

Pengajian ini dibuka oleh Ketua PCM Kartasura yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III UMS Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ihwan Susila. Dalam sambutannya, Ihwan menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran rektor dalam forum pengajian tersebut. Ia menyebut kehadiran Harun sebagai momentum istimewa bagi warga Muhammadiyah Kartasura.

“Mubalig kita pagi ini istimewa karena yang hadir adalah Rektor UMS sendiri. Semoga menjadi inspirasi dan penguat spiritualitas bagi kita semua,” ucap Ihwan.

Dalam ceramahnya, Harun memperkenalkan konsep dakwah dan pengelolaan AUM berbasis nilai-nilai PT Islam. Ia menjelaskan bahwa istilah “PT” tidak lagi bermakna Perseroan Terbatas, tetapi merupakan akronim dari Pengabdian dan Transendensi yang mewakili nilai-nilai keikhlasan, amal, dan kemanfaatan.

“Di UMS, PT bukan berarti perusahaan, melainkan Pengabdian dan Transendensi. Kita ingin membangun pendidikan dan dakwah berbasis nilai keikhlasan, bukan sekadar struktur formal,” ujarnya.

Baca juga, Ulama Sejati Adalah Ilmuwan: Menafsir Ulang Ulul Albab dalam Cahaya Al-Qur’an dan Sains

Ia menekankan pentingnya aspek humanisasi dalam pendidikan dan keluarga. Menurutnya, pendidikan yang ideal dimulai dari rumah, dengan pendekatan kasih sayang, bukan tekanan.

“Kalau di rumah kita masih mudah marah kepada anak, itu tanda belum hadir nilai literasi kemanusiaan. Anak harus dididik dengan cinta,” tegas Harun.

Rektor UMS juga memberikan apresiasi khusus kepada organisasi Aisyiyah yang dinilainya memiliki peran besar dalam mengelola AUM, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Ia menilai perempuan Aisyiyah memiliki daya juang luar biasa, bahkan dalam hal pengelolaan aset dan administrasi.

“Saya sering menyaksikan ibu-ibu Aisyiyah mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang bahkan sering gagal ditangani para pria,” katanya.

Di akhir ceramah, Harun mengingatkan pentingnya mengamalkan ilmu dan membangun semangat joyful learning di semua lini pendidikan.

“Ilmu tanpa diamalkan ibarat pohon tanpa buah. Pendidikan harus mindful, meaningful, dan joyful. UMS siap menjadi pusat pembelajaran dan kolaborasi, termasuk dengan PCM Kartasura,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Harun juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah bersama UMS telah berkontribusi dalam mendirikan 21 universitas baru dari Aceh hingga Papua. Ia mengingatkan bahwa pendirian perguruan tinggi harus berlandaskan kualitas dan visi, bukan hanya pada aspek fisik bangunan.

“Jangan hanya membangun gedung, tapi juga membangun nilai, karakter, dan kualitas input mahasiswa,” ujarnya.

Kontributor : Alvian
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE