PWM Jateng Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Ini Rekomendasinya!

PWMJATENG.COM, Batang – Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M. Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (27/7/2025) di Gedung KBIHU ‘Aisyiyah, Kabupaten Batang.
Rapat koordinasi ini menjadi ajang konsolidasi antarpenyelenggara haji Muhammadiyah di Jawa Tengah. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i, Ketua LPHU PWM Jawa Tengah, Muhammad Saidun, serta jajaran LPHU dan KBIHU Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Hasan Asy’ari menekankan pentingnya penyelenggaraan ibadah haji yang profesional dan sesuai dengan tuntunan syariat. Menurutnya, Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan jamaah haji mendapatkan bimbingan yang benar dan pelayanan yang optimal.
“Kita bukan hanya menyiapkan manasik secara teknis, tetapi juga harus menguatkan sisi spiritual dan keilmuan jamaah. Inilah yang membedakan layanan kita dengan penyelenggara lain,” tegasnya.
Ia juga menyoroti perlunya peningkatan koordinasi dan integrasi antar-KBIHU yang bernaung di bawah Muhammadiyah. Dengan sinergi yang lebih kuat, lanjutnya, mutu pembinaan jamaah haji dapat lebih ditingkatkan.
Baca juga, Menemukan Uang di Jalan: Boleh Dipakai atau Wajib Dikembalikan?
Sementara itu, Muhammad Saidun menyampaikan bahwa rakor ini menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan ibadah haji sebelumnya. Menurutnya, beberapa catatan penting telah dihimpun dari lapangan, baik yang berkaitan dengan teknis keberangkatan, pelaksanaan manasik, hingga pelayanan di tanah suci.
“Kita harus belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Evaluasi ini penting agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama, serta bisa memberikan layanan terbaik bagi jamaah kita,” kata Saidun.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap seluruh KBIHU dan LPHU daerah yang telah bekerja keras selama musim haji 2025. Dirinya berharap koordinasi dan evaluasi semacam ini dapat rutin dilakukan, sehingga pembinaan haji Muhammadiyah di Jawa Tengah semakin solid dan berkualitas.
Dalam forum diskusi, sejumlah perwakilan LPHU dan KBIHU dari berbagai daerah menyampaikan masukan dan pengalaman masing-masing. Beberapa di antaranya menyoroti persoalan keterlambatan dokumen perjalanan, kesiapan petugas pembimbing, serta perlunya modul manasik yang seragam di seluruh wilayah.
Kegiatan ini diakhiri dengan penyusunan rekomendasi untuk perbaikan penyelenggaraan haji tahun berikutnya. Rekomendasi tersebut akan disampaikan kepada PWM Jawa Tengah dan LPHU PP Muhammadiyah sebagai bahan kebijakan di tingkat pusat.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha