PWMJATENG.COM, Semarang – Beberapa waktu yang lalu, sebagian besar wilayah Jawa Tengah diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Akibatnya, debet air di beberapa sungai semakin banyak, hingga tidak mampu tertampung. Hal tersebut mengakibatkan limpasan air sungai meluber ke pemukiman warga dan areal persawahan.
Menurut informasi yang dirilis Lembaga Resiliensi Bencana (LRB-MDMC) PWM Jawa Tengah, total terdapat 10 kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi, di antaranya : Brebes, Kota Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Pati, dan Blora. Setidaknya terdapat 21.976 KK/12.245 jiwa terdampak.
Kejadian yang terjadi di awal Bulan Ramadan ini tidak menyurutkan tekad para Relawan Muhammadiyah untuk mengulurkan tangan untuk sesama. Beberapa upaya yang telah dilakukan, di antaranya assesmen/kaji cepat dampak bencana, koordinasi dengan Pemerintah setempat dan stakeholders terkait, mendirikan Poskor dan Posyan, evakuasi masyarakat terdampak, membuka dapur umum, dan melakukan layanan kesehatan.
Baca juga, Sofyan Anif Raih Penghargaan Tokoh Pendidikan Berkemajuan dan Inspiratif
Ketua Bidang Data dan Informasi (Datin) MDMC Jawa Tengah, M Taufiq Ulinuha, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa sejak peringatan dini banjir telah mencuat, Relawan Muhammadiyah sudah berjag-jaga di daerah-daerah potensial terjadi bencana.
“Semalam, MDMC Jateng telah berkoordinasi dengan MDMC daerah, terdapat 4 kabupaten/kota yang saat ini masih dalam pantauan kami, yakni Kudus, Demak Grobogan, dan Jepara. Personil kita juga sudah diterjunkan untuk support MDMC daerah dalam rangka penanganan banjir,” ucap Ulin.
Editor : M Taufiq Ulinuha