PM3Nas Resmi Ditutup, Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Terbentuk!
PWMJATENG.COM, Yogyakarta – Pada Ahad, 13 Oktober 2024, Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Nasional (PM3Nas) resmi ditutup dengan satu capaian penting: terbentuknya Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Nasional (KM3Nas). Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) ini menghasilkan para mubaligh yang siap menjalankan misi dakwah melalui berbagai platform dan aktivitas kontemporer.
KM3Nas dibentuk sebagai wadah bagi para mubaligh mahasiswa untuk menjalankan tugas-tugas strategis. Mereka diamanahi tanggung jawab mengadakan kajian mahasantri di berbagai cabang IMM, mengelola media sosial guna memperkuat syiar Islam, serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan dakwah di berbagai bidang. Tidak hanya itu, anggota KM3Nas juga bertugas mempromosikan IMM melalui platform digital seperti Instagram DPP IMM, dengan fokus pada isu-isu agama yang relevan bagi mahasiswa dan generasi muda.
Tidak berhenti di situ, alumni PM3Nas juga diberi mandat untuk mengadakan pelatihan-pelatihan serupa di daerah masing-masing. Format pelatihan dapat disesuaikan, namun esensi utamanya tetap pada tujuan untuk mencetak mubaligh yang mampu menyampaikan dakwah dengan cara yang modern dan efektif.
Baca juga, Peran Ajaran Islam dalam Membangun Tatanan Sosial
Pada sesi pemilihan Ketua KM3Nas, tiga kandidat bersaing untuk posisi ketua: Fakhrudin, Tegar, dan Al. Setelah mempresentasikan visi dan misi masing-masing, dilakukan voting di antara peserta. Fakhrudin akhirnya terpilih sebagai Ketua Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Nasional 2024, dengan perolehan suara terbanyak, yaitu 21 suara. Selain itu, diumumkan juga para peserta terbaik, di mana Tegar Lesmana terpilih sebagai peserta terbaik pertama, diikuti oleh Najihu Salam dan Leni sebagai juara kedua dan ketiga.
Dalam sambutannya, Fakhrudin menekankan pentingnya peran mubaligh yang bukan sekadar formalitas. “Amanah mubaligh adalah tanggung jawab besar. Jika seseorang mengaku ahli ilmu tetapi tidak membawa manfaat bagi orang lain, hal tersebut akan menjadi bumerang baginya,” ujarnya. Pernyataan Fakhrudin ini menjadi pengingat bagi para peserta untuk menjalankan amanah dakwah dengan penuh dedikasi dan integritas.
Dr. Untung Cahyono, selaku Master of Training PM3Nas, menyampaikan pesan penting tentang tindak lanjut dari pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa setiap alumni harus menyiapkan diri menjadi pribadi yang kokoh secara spiritual. Salah satu cara yang dianjurkannya adalah membiasakan sholat malam. “Setiap alumni diharapkan menjadi munawwir, yaitu sosok yang mampu mencerahkan,” kata Dr. Untung dalam sambutannya.
Penutupan acara juga dihadiri oleh Firdaus Su’udi, Bendahara Umum DPP IMM dan alumni PM3 angkatan 9 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dalam pesannya, Firdaus menekankan pentingnya memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap IMM. “Banyak orang hanya menjadi bagian IMM di pikiran, tetapi tidak di hati. Kita harus membawa semangat IMM dalam setiap langkah kehidupan,” ujar Firdaus.
Kontributor : Anis Irkhamni Septiani
Editor : M Taufiq Ulinuha