Perkuat Resiliensi Kota Solo, MDMC Gelar Workshop OMOR
PWMJATENG.COM, Surakarta – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Resiliensi Bencana dan Lingkungan Hidup (LRB-LH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta mengadakan workshop One Muhammadiyah One Response (OMOR) pada Sabtu (15/6/2024) di Auditorium ITS PKU. Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta dari berbagai elemen Muhammadiyah, termasuk cabang, ranting, ortom, dan relawan.
Workshop OMOR menghadirkan narasumber utama, Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Budi Setiawan, serta Wakil Ketua LRB PP, Indrayanto, dan Ketua LRB Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah, Istanto.
Ketua MDMC Kota Solo, Teguh Wahyudi, menjelaskan, “Workshop ini bertujuan memberikan pemahaman bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Mari kita maksimalkan semua potensi untuk membantu masyarakat. MDMC berperan sebagai fasilitator yang mengkoordinir sesuai kapasitas masing-masing.”
Teguh Wahyudi menambahkan, tindak lanjut dari workshop ini adalah latihan gabungan simulasi bencana. “Semua elemen kita libatkan. Harapan kami, nanti akan terbentuk jamaah tangguh yang siap merespons bencana secara cepat dan efektif,” ungkapnya.
Sekretaris BPBD Kota Surakarta, Heri Sutoyo, mengapresiasi inisiatif MDMC Solo. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pengurangan risiko bencana. Semoga acara berlangsung lancar dan dapat mengurangi dampak bencana di Kota Surakarta,” harapnya.
M. Joko Riyanto, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, juga memberikan dukungannya. “Kader-kader Muhammadiyah harus siap merespons bencana dengan cepat. SDM yang terlatih dan perlengkapan lengkap adalah kunci. Mari kita tingkatkan kemampuan kita agar keberadaan MDMC benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Ketua LRB PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menekankan pentingnya perspektif yang tepat dalam menghadapi bencana. “Bencana sering kali dikaitkan dengan maksiat, padahal penyebab utama adalah kurangnya pemahaman dan adaptasi terhadap alam. Bencana menjadi parah jika masyarakat tidak siap,” ujarnya.
Baca juga, Tawaran Tambang Ormas: Antara Etis dan Pragmatis
Budi mengajak peserta untuk menyikapi bencana dengan positif. “Bencana adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita lebih mengenal alam. Pengelolaan bencana harus preventif dengan memahami penyebab dan peran manusia dalam mitigasi dan kesiapsiagaan.”
Wakil Ketua LRB PP Muhammadiyah, Indrayanto, menekankan pentingnya pemahaman tentang tahapan penanganan darurat bencana. “Penanganan darurat bencana meliputi fase siaga, tanggap darurat, dan transisi ke pemulihan. Konsolidasi OMOR dan pembagian peran sangat penting dalam tanggap darurat,” jelasnya.
Indrayanto juga menambahkan bahwa MDMC harus membangun kemitraan dan menjalankan koordinasi yang efektif. “OMOR bertujuan membangun ketangguhan dan memudahkan penanganan serta penguatan kapasitas yang berkelanjutan,” tambahnya.
Ketua LRB Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah, Istanto, menyampaikan konsep jamaah tangguh bencana dan pentingnya kolaborasi.
Kegiatan workshop diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama semua elemen Muhammadiyah dalam menyukseskan One Muhammadiyah One Response (OMOR).
Dengan adanya workshop ini, diharapkan seluruh elemen Muhammadiyah dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana, serta memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Kontributor : Aryanto
Editor : M Taufiq Ulinuha