Khazanah Islam

Peran Muslim dalam Menangkal Hoaks dan Berita Palsu di Media Sosial

PWMJATENG.COM – Di era digital saat ini, media sosial menjadi sumber informasi utama bagi banyak orang. Namun, kemudahan akses ini tidak terlepas dari risiko penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat merusak keharmonisan sosial dan menimbulkan kebingungan. Sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung jawab besar dalam menangkal hoaks dan berita palsu demi menjaga akhlak dan kebenaran. Artikel ini akan membahas peran penting Muslim dalam menghadapi tantangan tersebut berdasarkan ajaran Islam dan nilai-nilai etika.

Pentingnya Menjaga Kebenaran dalam Islam

Islam sangat menekankan pentingnya kejujuran dan kebenaran. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

(“Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”) (QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini secara tegas memerintahkan agar kita selalu berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, khususnya bila berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya. Hal ini menjadi landasan utama bagi Muslim dalam menyikapi berita di media sosial.

Dampak Negatif Hoaks dan Berita Palsu

Hoaks dan berita palsu seringkali menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti perpecahan masyarakat, kekerasan, dan hilangnya rasa saling percaya. Dalam konteks keagamaan, informasi yang salah dapat menyesatkan umat dan merusak citra Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Oleh karena itu, setiap Muslim harus menjadi garda terdepan dalam meluruskan berita dan menolak penyebaran informasi yang tidak benar.

Baca juga, Haedar Nashir: Jadikan Gerakan Islam Berkemajuan sebagai Jiwa Kehidupan Warga Muhammadiyah!

Strategi Muslim dalam Menangkal Hoaks di Media Sosial
  1. Memverifikasi Informasi
    Sebelum membagikan suatu informasi, seorang Muslim dianjurkan untuk mengecek kebenaran sumber dan fakta. Dalam dunia digital, terdapat berbagai platform pengecek fakta (fact-checking) yang dapat digunakan sebagai rujukan.
  2. Mengedukasi dan Memberi Contoh
    Muslim juga harus berperan aktif mengedukasi keluarga dan masyarakat tentang bahaya hoaks dan pentingnya sumber informasi yang dapat dipercaya. Memberi contoh dengan tidak mudah menyebarkan berita tanpa konfirmasi akan membentuk budaya literasi digital yang sehat.
  3. Menghindari Penyebaran Berita Negatif dan Fitnah
    Islam melarang keras menyebarkan fitnah dan berita bohong. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

(“Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka.”) (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari menyebarkan informasi palsu, sehingga menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk berhati-hati.

  1. Menggunakan Media Sosial secara Bijak
    Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan positif, dakwah, dan pengetahuan yang benar merupakan cara efektif dalam meng-counter berita palsu. Dengan kata lain, Muslim harus aktif menjadi agen informasi yang bertanggung jawab.
Ikhtisar

Menangkal hoaks dan berita palsu di media sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau platform teknologi, melainkan juga tanggung jawab moral dan keagamaan bagi setiap Muslim. Dengan memegang teguh nilai kejujuran, teliti dalam memverifikasi berita, serta menghindari penyebaran fitnah, umat Islam dapat menjaga keharmonisan sosial dan memperkuat akhlak mulia sesuai ajaran Islam.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat 36:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۖ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَـٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

(“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”) (QS. Al-Isra: 36)

Dengan kesadaran tersebut, mari kita bersama-sama menjadi Muslim yang cerdas dan bertanggung jawab di dunia digital demi kemaslahatan umat dan keberkahan agama Islam.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE