Sekilas Muktamar

Penggembira Muktamar Luar Jawa Prioritas Dapur Umum Muhammadiyah Jateng

PWMJATENG.COM, Semarang – Perhelatan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 tinggal 1 bulan lagi. Berbagai persiapan dan dilakukan panitia dan seluruh stakeholder yang terlibat, termasuk di dalamnya Lembaga Penanggulangan Bencana (MDMC) PWM Jawa Tengah dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PWA Jawa Tengah.

Selasa (11/10) yang lalu MDMC beserta LLHPB se Jawa Tengah dikoordinir MDMC dan LLHPB Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi melalui zoom meeting.

Hadir secara langsung Ketua PWM Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir, M.Ag. untuk memberikan arahan kepada para pengurus MDMC dan LLHPB se Jawa Tengah. Selain itu hadir juga Ketua MDMC Jawa Tengah Naibul Umam Eko Sakti dan Ketua LLHPB Jawa Tengah Lilik Tri Prihantini.

Dalam sambutannya Kiai Tafsir Mengapresiasi MDMC dan LLHPB Jaawa Tengah yang sudah menginisiasi Dapur Umum untuk penggembira Muktamar.

“Saya yakin dengan gotong royong secara taawun, secara berjamaah, dikeroyok sak Jawa Tengah, tamu yang sedemikian banyak bisa terlayani oleh dapur umum. Sekali lagi siapkan segala sesuatunya semaksimal mungkin, baik itu SDMnya, alatnya maupun bahan makanannya,” ucap Tafsir.

Kiai Tafsir juga mengharapkan MDMC dan LLHPB dapat bersinergi dan bergotong royong, termasuk dengan provinsi lainnya.

“Nantinya kita akan berhadapan dengan banyak orang lapar. Bisa jadi dua juta hingga tiga juta orang,” tegas Tafsir.

Kemudian Ketua MDMC Jateng di awal pengarahannya mengajak para undangan untuk bersama-sama berdoa agar pada saat pelaksanaannya nanti Muktamar bisa berjalan dengan baik, mengingat intensitas hujan mulai tinggi.

Ia juga menyampaikan bahwa dapur umum yang akan dibuka oleh MDMC dan LLHPB sifatnya adalah mandiri.

“Pak Bambang Sukoco pada pertemuan beberapa waktu yang lalu telah menyampaikan kepada kami bahwa dapur umumyang dikelola oleh MDMC dan LLHPB akan menggerakkan seluruh potensi Muhammadiyah se Jawa Tengah, dan itu dilakukan secara mandiri,” ucap Ndan Umam, sapaan akrab Ketua MDMC Jateng.

Baca juga, UAH Siap Masuk Kepengurusan PP Muhammadiyah

Ia menambahkan bahwa dapur umum ini sudah dirancang sejak tahun 2020, termasuk rancangan bahwa dapur umum akan dilakukan secara mandiri.

“Kemandirian inilah yang akan memperlihatkan kepada seluruh Indonesia bahwa Muhammadiyah Jawa Tengah beserta seluruh AUM, warga dan potensinya mampu menyuguh kehadiran para penggembira dengan sebaik-baiknya,” tegas Ndan Umam.

Dalam diskusi yang berlangsung selama satu jam setengah ini mendapatkan beberapa kesimpulan, di antaranya : 1) MDMC dan LLHPB di 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah akan berpartisipasi, khususnya SDM, peralatan dan keuangan pada pendirian dapur umum untuk penggembira. 2) PWM Jawa Tengah telah bersurat kepada PDM dan PDA se Jawa Tengah untuk mendukung pendirian Dapur Umum, baik moril maupun materil. 3) Pelayanan Dapur Umum diprioritaskan untuk penggembira dari luar jawa. 4) Masing-masing daerah dan korwil untuk bisa segera membangun komunikasi dan koordinasi. 5) Akan ada cek lokasi selanjutnya dan ploting lokasi per korwil di area Muktamar, baik ring 1, 2 maupun 3. 6) Masing-masing daerah mulai membangun komunikasi dengan PDM, PDA dan para donatur. 7) MDMC Jateng akan mengirimkan contoh penganggaran Dapur Umum. 8) MDMC dan LLHPB Korwil Solo Raya dan Kedu akan ditempatkan di sekitar venue Muktamar (Desa Gonilan).

Dihubungi secara terpisah perihal prioritas penggembira luar jawa, Sekretaris MDMC Jawa Tengah mengamini hal tersebut.

“Fokus keperuntukan dapur umum muktamar adalah penggembira luar Jawa. Alasannya penggembira dari luar Jawa datang ke muktamar dengan cost tinggi,” kata Sekretaris MDMC Jawa Tengah, Istanto.

Ia menyampaikan bahwa alasan diprioritaskannya penggembira dari luar jawa mengingat untuk hadir di Solo saja para penggembira sudah menghabiskan budget yang tidak sedikit.

“Sekali masak kapasitas 15.000 nasi bungkus melibatkan MDMC dan LLHPB Jawa Tengah. Bahkan kemarin saat apel (Apel Kesiapan muktamar) itu kita ketemu MDMC Jatim dan siap support. Beberapa juga ada komunikasi dengan DIY dan Jabar,” terang Istanto.

Pelaksanaan dapur umum akan dilakukan tanggal 17-21 November 2022 di Kantor Desa Gonilan dan beberapa titik lainnya.

Disampaikan Istanto, operasional dapur umum diarahkan untuk melibatkan 6 koordinator wilayah (korwil) yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Korwil ini didasarkan adanya 6 wilayah eks karesidenan Jawa Tengah yaitu Surakarta, Semarang, Banyumas, Kedu, Pati dan Pekalongan.

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE