Kolom

Pendidikan Islam: Cahaya Pencerahan dan Pembebasan

Pendidikan Islam: Cahaya Pencerahan dan Pembebasan

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy (Director Alfuwisdom Publishing)

PWMJATENG.COM – Pada setiap tanggal 2 Mei, bangsa ini memperingati Hari Pendidikan Nasional. Momentum ini bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan ajakan untuk merenungi hakikat pendidikan dalam membangun peradaban. Dalam konteks ini, pendidikan Islam hadir bukan sebagai bagian pinggiran dari sistem pendidikan, melainkan sebagai fondasi yang kokoh dalam menuntun manusia menuju kemuliaan dan kesejahteraan yang hakiki.

Sejak awal turunnya wahyu pertama dalam Islam—Iqra! (Bacalah!)—ajaran ini menegaskan bahwa pendidikan adalah titik tolak peradaban. Islam memuliakan ilmu, meninggikan derajat orang-orang yang berilmu, dan menempatkan proses belajar sebagai bentuk ibadah yang berkelanjutan. Rasulullah Saw. menjadikan pendidikan sebagai misi utama kenabiannya; bukan semata untuk mencerdaskan, tetapi untuk membebaskan manusia dari kegelapan kebodohan, ketertindasan sosial, dan kehampaan spiritual.

Melawan Kebodohan, Membangun Peradaban

Dalam perspektif Islam, kebodohan bukan hanya kurangnya informasi, melainkan kondisi keterasingan manusia dari nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan. Kebodohan melumpuhkan daya cipta, menumbuhkan ketimpangan, dan memperkuat penindasan. Oleh sebab itu, pendidikan Islam hadir sebagai alat perlawanan. Ia melatih akal, menghidupkan nurani, dan mengembalikan harkat manusia sebagai makhluk merdeka dan mulia.

Sejarah Islam mencatat, pendidikanlah yang mengubah masyarakat Arab dari kondisi jahiliyah menuju peradaban yang tercerahkan. Rasulullah Saw. tidak membangun masjid hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat ilmu. Dari masjid inilah lahir generasi sahabat yang mampu mengguncang dunia dengan ilmu dan akhlaknya.

Gerbang Kesejahteraan yang Utuh

Pendidikan dalam Islam bukan hanya untuk mengejar penghidupan, tetapi untuk mencapai kehidupan. Kesejahteraan dalam Islam adalah harmoni antara aspek spiritual, intelektual, dan sosial. Ilmu yang benar adalah yang memanusiakan manusia dan menyejahterakan semesta. Karena itu, pendidikan menjadi gerbang utama menuju masyarakat yang adil, beradab, dan berkeadilan.

Baca juga, Perempuan Bangsawan yang Memeluk Cahaya: Kisah Shafiyyah binti Huyay, dari Bani Nadhir Menuju Pelukan Islam

Pendidikan Islam yang holistik tidak membedakan antara ilmu agama dan ilmu dunia. Keduanya saling menguatkan. Pendidikan membentuk manusia yang produktif secara ekonomi, matang secara spiritual, dan peduli secara sosial. Inilah kesejahteraan yang tidak artifisial—sebuah kesejahteraan yang berakar pada nilai, dan bertumbuh dalam kebaikan kolektif.

Investasi Peradaban Jangka Panjang

Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah perjalanan seumur hidup. Ia tidak berhenti di bangku sekolah, melainkan terus mengalir dalam denyut kehidupan. Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.” (HR. Tirmidzi). Dalam hadis ini, ilmu bukan hanya alat hidup, tetapi jalan menuju Allah.

Lebih dari itu, pendidikan adalah investasi sosial yang sangat strategis. Masyarakat yang terdidik akan lebih siap menghadapi tantangan zaman, lebih kritis dalam mengambil keputusan, dan lebih adil dalam menjalankan kekuasaan. Pendidikan menguatkan daya tahan umat dari kemiskinan, radikalisme, dan ketertinggalan.

Menyalakan Terus Api Ilmu

Hari Pendidikan Nasional adalah momentum penting untuk kembali menegaskan bahwa pendidikan Islam adalah kekuatan yang harus dirawat dan diperjuangkan. Di tengah tantangan globalisasi dan digitalisasi, pendidikan Islam harus tetap adaptif tanpa kehilangan jati dirinya. Ia harus tetap menjadi gerakan intelektual dan spiritual yang membebaskan manusia dari segala bentuk kejumudan.

Pendidikan adalah cahaya. Dan Islam, sejak wahyu pertamanya, telah menyalakan cahaya itu. Kini tugas kita adalah menjaga agar cahaya tersebut tak padam oleh arus zaman. Kita harus terus menyalakannya—di ruang-ruang kelas, di mimbar-mimbar masjid, di forum-forum publik—hingga lahir generasi baru yang tercerahkan, sejahtera, dan berkeadilan.

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025. Mari jadikan pendidikan sebagai jalan cahaya, menuju peradaban yang mulia.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE