PDNA Kebumen Cetak Instruktur Muda! LINA I Siapkan Kader Ideologis dan Profesional

PWMJATENG.COM, Kebumen – Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kebumen terus berinovasi dalam penguatan kaderisasi. Salah satu langkah strategis yang diambil ialah menyelenggarakan Pelatihan Instruktur Nasyiatul ‘Aisyiyah 1 (LINA I) pada 11–13 Juli 2025 di SMA Muhammadiyah Gombong. Pelatihan ini menjadi batu loncatan penting dalam mencetak instruktur muda yang profesional, ideologis, dan siap mendampingi kader di tingkat cabang maupun ranting.
Kegiatan dibuka Jumat sore dengan suasana khidmat. Diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Mars NA, lalu dilanjutkan sambutan dari Ketua PDNA dan perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen. Seluruh peserta tampak antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan sejak awal.
Materi pertama disampaikan oleh Abduh Hisyam yang mengangkat tema Kepribadian Muhammadiyah. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya nilai-nilai dasar Muhammadiyah sebagai landasan ideologis kader NA. “Gerakan ini lahir dari cita-cita pembaruan Islam yang berkemajuan. Para kader harus memahaminya secara utuh,” katanya.
Sesi selanjutnya diisi Ani Susanti dengan materi Manajemen dan Administrasi Pelatihan. Ia menguraikan strategi perencanaan dan teknis pelaksanaan pelatihan agar berjalan profesional. Malam harinya, Khusnul Dwi Haryani membawakan Metode dan Etika Pelatihan, menekankan pentingnya metode pengajaran yang komunikatif dan etis.
Baca juga, Makna Mendirikan Salat: Antara Rutinitas dan Transformasi Diri
Sabtu pagi, peserta menjalani praktik microteaching, sebuah simulasi pelatihan yang memberi mereka kesempatan menjadi fasilitator. Setelah itu, Siti Zuhriyatun Nurohmah mengisi sesi tentang Rencana Skenario Pembelajaran (RSP). Ia menegaskan pentingnya menyusun alur pelatihan yang sistematis dan terukur.
Kehadiran pemateri dari PWNA Jawa Tengah memberi warna tersendiri. Inayatur Rosyidah menyampaikan materi Falsafah Pelatihan, mengajak peserta memahami dasar filosofis pelatihan NA. Sementara itu, Arifah Cahyo Andini Suparmun menjelaskan tentang Sistem Pembelajaran Nasyiatul ‘Aisyiyah (SPNA) sebagai kerangka pelatihan yang menyeluruh.

Navi Agustina, pada sesi sore, membawakan materi Risalah Islam Berkemajuan. Ia mendorong peserta untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam progresif. “Kader NA harus mampu menjadi pelopor perubahan yang mencerahkan dan memajukan umat,” ujarnya.
Pada hari terakhir, Ani Susanti kembali tampil dengan materi Teknik Evaluasi. Ia membekali peserta dengan metode menilai capaian pelatihan secara objektif dan konstruktif. Kegiatan juga diisi diskusi kelompok, refleksi, serta penyusunan rencana tindak lanjut.
Selain materi inti, pelatihan juga diselingi dengan kegiatan spiritual seperti shalat berjamaah, tahajud, dan kultum subuh. Kegiatan fisik seperti senam pagi dan outbound juga dilaksanakan guna menjaga stamina dan semangat peserta.
Kontributor : Estria
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha