Najib Burhani: Roadmap Moderasi Beragama Haedar Nashir
PWMJATENG.COM, Surakarta – Najib Burhani pada Bedah Buku Jalan Baru Moderasi Beragama, Jumat (22/3), di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), mengklasifikasikan roadmap moderasi beragama Haedar Nashir menjadi 4 bagian, sejak Haedar Nashir menjadi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah era Ketua Umum Buya Syafii Maarif.
Menyusuri perjalanan Haedar Nashir dalam menangani moderasi beragama, Najib mengklasifikasikan empat bagian penting yang membentuk fondasi konseptualnya. Dalam periode 2000-2005, fokus pertama Haedar adalah “Demistigikasi & Demitologisasi Takhayyul, Bid’ah, & Churafat (TBC)” melalui Dakwah Kultural, serta menekankan pentingnya “Tafsir Tematik Al-Qur’an tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama”.
Berlanjut ke periode 2005-2010, Haedar mengarahkan perhatiannya pada “Trans-Nasional Islam dan Disiplin Organisasi”, seiring dengan upaya “Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah”.
Baca juga, Ketua PWM Jateng Himbau Semua Pihak untuk Bersikap Dewasa dan Berjiwa Ksatria dalam Menanggapi Hasil Pemilu
Selanjutnya, periode 2010-2015 membawa fokus pada “Pancasila sebagai Dar al-‘Ahdy wa al-Shahadah”, “Dakwah Komunitas”, serta memberikan “Rekomendasi Keummaran, Keindonesiaan, dan Kemanusiaan”.
Tidak berhenti di situ, Haedar Nashir terus menapaki jalan moderasi hingga periode 2015-2020 dengan memusatkan perhatian pada “Moderasi di Tengah Polarisasi Sosial, Politik, dan Agama” serta menjunjung tinggi semangat “Rekonsiliasi Nasional”.
Najib Burhani menyoroti bahwa Haedar Nashir mengembangkan moderasi dengan pendekatan yang inklusif dan menghindari kekakuan dalam perilaku beragama. Salah satu metode yang dipakainya adalah melalui dakwah kultural. “Haedar mendefinisikan Dakwah Kultural sebagai dakwah biasa tapi memperhatikan manusia sebagai budaya,” ungkap Najib. Ini mengarah pada pemahaman bahwa Dakwah Kultural adalah upaya untuk membentuk kultur baru yang bernuansa Islami melalui pemanfaatan adat, tradisi, seni, dan budaya lokal.
Pemaparan Najib memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Haedar Nashir mengarahkan Muhammadiyah menuju moderasi beragama yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman. Langkah-langkah tersebut terangkum dalam pandangan yang mencakup aspek sosial, politik, dan kemanusiaan, menggambarkan komitmen kuat untuk membangun harmoni dan rekonsiliasi di tengah dinamika keberagaman yang semakin kompleks.
Editor : M Taufiq Ulinuha