PWMJATENG.COM, Surakarta – Sebanyak 137 murid kelas IV dan V SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti rihlah ilmiah di Kota Malang pada Selasa hingga Kamis (7-9/1/2025). Kegiatan tahunan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar langsung dengan tema “Melintas Tanpa Batas Belajar Lebih Berkualitas.” Kerja sama antara sekolah, pengurus paguyuban, dan wali murid memungkinkan kegiatan ini terlaksana dengan lancar.
Ketua panitia, Andi Arfianto, menjelaskan bahwa Kota Malang dipilih karena dikenal sebagai kota pelajar dengan banyak institusi pendidikan berkualitas. “Malang menawarkan fasilitas pendidikan memadai yang sesuai dengan tujuan pembelajaran berbasis pengalaman,” ungkapnya.
Perjalanan dimulai Selasa malam (7/1/2025) pukul 21.00 WIB dengan titik kumpul di hall utama sekolah untuk arahan dan doa bersama. Pada hari pertama, peserta mengunjungi SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, salah satu sekolah terbaik nasional dengan predikat Unggul Utama Majelis Dikdasmen&PNF PP Muhammadiyah.
Di sana, murid-murid mengikuti pelatihan membuat roket air, teknik pembuatan mobil listrik, dan program robotik. “Kami diajak praktik langsung, jadi lebih paham teknologi,” ujar salah satu peserta. Selain itu, mereka berkeliling menggunakan mobil listrik yang disediakan sekolah.
Baca juga, Download Tanfidz Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah Tahun 2024
Setelah itu, peserta melanjutkan perjalanan ke Museum Angkut. Museum ini menyajikan perkembangan alat transportasi tradisional hingga modern. “Belajar di Museum Angkut membuat kami lebih memahami sejarah dan evolusi transportasi,” kata seorang murid.
Pada hari kedua, rihlah ilmiah berlanjut ke Eco Green Park, sebuah wahana edukasi bertema alam. Peserta diajak mengenali flora dan fauna serta pentingnya menjaga ekosistem. Pemandu memberikan penjelasan tentang cara melestarikan lingkungan. “Tempat ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya mencintai alam,” ujar salah satu guru pendamping.
Kunjungan dilanjutkan ke Museum Tubuh Bagong, destinasi edukasi tentang anatomi manusia. Peserta mempelajari struktur tubuh dan cara menjaganya melalui penjelasan interaktif. “Kami belajar banyak tentang tubuh manusia. Ini pengalaman yang sangat menarik,” kata Ainnaya Azzahra Hatmoko, salah satu murid kelas V.
Rangkaian kegiatan ditutup pada Jumat (17/1/2025) dengan presentasi hasil kunjungan di depan tim guru dan perwakilan paguyuban wali murid. Setiap kelompok melaporkan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama kegiatan. “Presentasi ini melatih keberanian anak-anak untuk berbicara di depan umum,” jelas seorang guru.
Kontributor : Nikmah Hidayati
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha