![sofyan anif](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/Gambar-WhatsApp-2025-02-06-pukul-18.34.33_9dde4713-780x470.jpg)
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Munadhoroh Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Batch 3 Tahun 2025 untuk memperdalam pemahaman serta penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini berlangsung dari 6 hingga 15 Februari 2025 dan diikuti oleh dosen serta tenaga kependidikan (Tendik) UMS.
Kepala Bidang Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS, Yayuli, menjelaskan bahwa Munadhoroh kali ini berfokus pada aspek akhlak.
“Alhamdulillah, Munadhoroh ini membahas akhlak dalam berbagai aspek, mulai dari akhlak terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, hingga dalam bekerja, khususnya di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti UMS. Harapannya, nilai-nilai AIK benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya, Kamis (6/2).
Munadhoroh ini merupakan putaran ketiga yang dirancang secara berkala guna memastikan pemahaman dan implementasi ajaran Islam terus berkembang di lingkungan UMS.
“Kegiatan untuk dosen dilaksanakan pada 6, 7, 8, dan 13 Februari, sementara untuk tendik dijadwalkan pada 14-15 Februari. Karena jumlah dosen lebih banyak, waktu yang diberikan pun lebih panjang,” tambahnya.
Ke depan, Munadhoroh akan terus diadakan secara berkelanjutan dengan cakupan materi yang lebih luas, termasuk muamalah yang meliputi politik, ekonomi, dan sosial budaya.
“Kemungkinan Munadhoroh ini akan diadakan setiap semester karena masih banyak aspek lain yang perlu dibahas,” ungkap Yayuli.
Dengan adanya Munadhoroh ini, UMS berharap seluruh civitas akademika semakin memahami serta mengamalkan ajaran Islam, sehingga nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan semakin melekat dalam setiap aspek kehidupan.
Baca juga, Kiat-Kiat Memanfaatkan AI dalam Penulisan Artikel dengan Tetap Mengedepankan Etika Jurnalistik
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMS, Sofyan Anif, menyampaikan materi bertema Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah dalam Akhlak. Ia menegaskan bahwa keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat sangat penting.
![](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/Gambar-WhatsApp-2025-02-06-pukul-18.34.32_16508279-1024x682.jpg)
“Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dalam mempraktikkan akhlak mulia, sehingga menjadi uswah hasanah yang diteladani oleh sesama, sesuai dengan QS. Ali Imron ayat 110,” paparnya.
Menurutnya, akhlak yang baik berkaitan erat dengan Islam Berkemajuan. Islam, secara teologis, merupakan refleksi dari nilai-nilai transendensi, liberasi, dan humanisasi sebagaimana tercantum dalam QS. Ali Imron ayat 110 dan 104.
“Bapak-ibu bekerja di UMS itu luar biasa. Kita harus bersyukur, karena suasananya berbeda. Di UMS, saya menekankan bahwa bekerja harus menjadi sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan jika diniatkan sebagai ibadah kepada Allah,” jelas Sofyan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sumbangsih terhadap kemajuan UMS dan Persyarikatan harus dimulai dari hal kecil.
“Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus didasarkan pada niat yang ikhlas dalam bentuk amal saleh dan ihsan. Kita juga harus menjauhkan diri dari sifat riya, sombong, fasad, dan berbagai perilaku negatif lainnya,” ujarnya.
Selain itu, warga Muhammadiyah juga dituntut untuk memiliki akhlak mulia agar menjadi teladan serta menjauhkan diri dari perilaku yang tercela.
“Setiap warga Muhammadiyah, di mana pun bekerja dan menunaikan tugas, harus benar-benar menjauhkan diri dari praktik buruk yang merugikan banyak orang,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha